Peranan dan penerapan model pembelajarankooperatif dalam pembelajaran fisika. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan
bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian
siswa pada belajar akademik dan perubahan
norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Pembelajaran kooperatif dapat
memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang
bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan
menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari
teman sebaya, yang memiliki orientasi dan bahasa yang sama.
Menurut Slavin(2000), aktivitas pembelajaran kooperatif dapat memainkan banyak peran dalam pelajaran. Dalam suatu pelajaran tertentu, pemebelajaran kooperatif dapat digunakan untuk tiga tujuan berbeda. Sebagai contoh, dalam pembelajaran Fisika para siswa bekerja berkelompok untuk berupaya menemukan sesuatu, misalnya saling membantu mengungkapkan prinsip-prinsip suara melalui pengamatan dan aktivitas lainnya. Setelah penjelasan selesai, siswa dapat bekerja sebagai kelompok-kelompok diskusi. Akhirnya siswa mendapat kesempatan bekerjasama untuk memasukkan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai segala sesuatu tentang pelajaran tersebut sebagai persiapan untuk kuis, bekerja dalam suatu format belajar kelompok. Di dalam skenario yang lain, kelompok kooperatif dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah kompleks.
Menurut Slavin(2000), aktivitas pembelajaran kooperatif dapat memainkan banyak peran dalam pelajaran. Dalam suatu pelajaran tertentu, pemebelajaran kooperatif dapat digunakan untuk tiga tujuan berbeda. Sebagai contoh, dalam pembelajaran Fisika para siswa bekerja berkelompok untuk berupaya menemukan sesuatu, misalnya saling membantu mengungkapkan prinsip-prinsip suara melalui pengamatan dan aktivitas lainnya. Setelah penjelasan selesai, siswa dapat bekerja sebagai kelompok-kelompok diskusi. Akhirnya siswa mendapat kesempatan bekerjasama untuk memasukkan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai segala sesuatu tentang pelajaran tersebut sebagai persiapan untuk kuis, bekerja dalam suatu format belajar kelompok. Di dalam skenario yang lain, kelompok kooperatif dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah kompleks.
Secara lebih rinci
peranan model/tipe pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
1.
Hasil belajar lebih tinggi dan meningkatkan daya serap
2. Penggunaan
tingkat strategi penalaran yang lebih tinggi dan meningkatkan kompetensi
penalaran kritis
3.
Kemampuan
lebih besar dalam membaca situasi dari perspektif orang lain
4.
Hasil belajar lebih tinggi dan motivasi intrinsik lebih besar
5. Hubungan
dengan teman sejawat lebih positif, menerima, dan mendukung, tanpa memandang
suku, jenis kelamin, kemampuan, perbedaan kelas sosial atau kondisi-kondisi
cacat badan.
6.
Sikap lebih
positif terhadap mata pelajaran, belajar, dan sekolah.
7.
Sikap
lebih positif terhadap guru, kepala sekolah, dan karyawan sekolah lainnya.
8.
Harga-diri
lebih tinggi berdasarkan pada penerimaan-diri.
9.
Pembelajarankooperatif, siswa lebih banyak belajar dari satu teman ke teman yang lain
diantara sesama siswa daripada belajar dari guru (Lundgren, 1994).
10. Pembelajaran kooperatif, memiliki dampak
yang sangat positif terhadap siswa yang rendah hasilnya (Lundgren, 1994).
11.Pembelajaran kooperatif, dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dan retensi atau penyimpanan materi pelajaran yang lebih
lama (Lundgren, 1994).
12.Pembelajaran kooperatif, dapat meningkatkan
hasil belajar proses sains belajar siswa (Khaeruddin, 2007).
KESIMPULAN
Setelah dilakukan
pembahan mengenai model pembelajaran kooperatif maka dapat disimpulkan :
1. Model pembelajaran Kooperatif merupakan
suatu kumpulan strategi mengajar yang digunakan untuk membantu siswa satu
dengan siswa yang lainnya dalam mempelajari sesuatu melalui kerja kelompok.
2. Tipe-tipe pembelajaran kooperatif antara
lain meliputi : Tipe Student Team Achievement Division ( STAD ), Tipe Team
Games Tournamens (TGT), Jigsaw, Tipe Teams Assited Individulization (TAI), dll.
3. Secara lebih rinci peranan model/tipe pembelajarankooperatif adalah sebagai berikut :
Ø
Hasil belajar lebih tinggi dan meningkatkan daya serap
Ø
Penggunaan
tingkat strategi penalaran yang lebih tinggi dan meningkatkan kompetensi
penalaran kritis
Ø
Kemampuan
lebih besar dalam membaca situasi dari perspektif orang lain
Ø
Hasil belajar lebih tinggi dan motivasi intrinsik lebih besar
Ø
Hubungan
dengan teman sejawat lebih positif, menerima, dan mendukung, tanpa memandang
suku, jenis kelamin, kemampuan, perbedaan kelas sosial atau kondisi-kondisi
cacat badan.
Ø
Sikap
lebih positif terhadap mata pelajaran, belajar, dan sekolah.
Ø
Sikap
lebih positif terhadap guru, kepala sekolah, dan karyawan sekolah lainnya.
Ø
Harga-diri
lebih tinggi berdasarkan pada penerimaan-diri.
Ø
Dll.
4. Penerapan model pembelajan kooperatif
dalam pembelajaran Fisika dapat dilakukan dengan mengikuti dua langkah, yaitu
persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan
sintaks tipe/model pembelajaran kooperatif dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan.
Mengingat
begitu besarnya peranan model pembelajaran kooperatif untuk mewujudkan hasil belajar yang dinginkan, maka diharapkan kepada rekan-rekan guru khususnya guru
fisika untuk menerapkan model ini dalam setiap proses pembelajaran yang
dilakukan.
Post a Comment