Peranan dan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran Fisika

Monday, July 9, 20120 komentar

Peranan dan penerapan model pembelajarankooperatif dalam pembelajaran fisika. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa  pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari teman sebaya, yang memiliki orientasi dan bahasa yang sama.
Menurut Slavin(2000), aktivitas pembelajaran kooperatif dapat memainkan banyak peran dalam pelajaran. Dalam suatu pelajaran tertentu, pemebelajaran kooperatif dapat digunakan untuk tiga tujuan berbeda. Sebagai contoh, dalam pembelajaran Fisika para siswa bekerja berkelompok untuk berupaya menemukan sesuatu, misalnya saling membantu mengungkapkan prinsip-prinsip suara melalui pengamatan dan aktivitas lainnya. Setelah penjelasan selesai, siswa dapat bekerja sebagai kelompok-kelompok diskusi. Akhirnya siswa mendapat kesempatan bekerjasama untuk memasukkan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai segala sesuatu tentang pelajaran tersebut sebagai persiapan untuk kuis, bekerja dalam suatu format belajar kelompok. Di dalam skenario yang lain, kelompok kooperatif dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah kompleks.

Secara lebih rinci peranan model/tipe pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :             
1.    Hasil belajar lebih tinggi dan meningkatkan daya serap
2.  Penggunaan tingkat strategi penalaran yang lebih tinggi dan meningkatkan kompetensi penalaran kritis
3.    Kemampuan lebih besar dalam membaca situasi dari perspektif orang lain
4.    Hasil belajar lebih tinggi dan motivasi intrinsik lebih besar
5.  Hubungan dengan teman sejawat lebih positif, menerima, dan mendukung, tanpa memandang suku, jenis kelamin, kemampuan, perbedaan kelas sosial atau kondisi-kondisi cacat badan.
6.    Sikap lebih positif terhadap mata pelajaran, belajar, dan sekolah.
7.    Sikap lebih positif terhadap guru, kepala sekolah, dan karyawan sekolah lainnya.
8.    Harga-diri lebih tinggi berdasarkan pada penerimaan-diri.
9.    Pembelajarankooperatif, siswa lebih banyak belajar dari satu teman ke teman yang lain diantara sesama siswa daripada belajar dari guru (Lundgren, 1994).
10. Pembelajaran kooperatif, memiliki dampak yang sangat positif terhadap siswa yang rendah hasilnya (Lundgren, 1994).
11.Pembelajaran kooperatif, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan retensi atau penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama (Lundgren, 1994).
12.Pembelajaran kooperatif, dapat meningkatkan hasil belajar proses sains belajar siswa (Khaeruddin, 2007).
13.  Pembelajaran kooperatif, dapat mengaktifkan siswa belajar kelompok (Khaeruddin, 2007).

KESIMPULAN
Setelah dilakukan pembahan mengenai model pembelajaran kooperatif maka dapat disimpulkan :
1.   Model pembelajaran Kooperatif merupakan suatu kumpulan strategi mengajar yang digunakan untuk membantu siswa satu dengan siswa yang lainnya dalam mempelajari sesuatu melalui kerja kelompok.
2.    Tipe-tipe pembelajaran kooperatif antara lain meliputi : Tipe Student Team Achievement Division ( STAD ), Tipe Team Games Tournamens (TGT), Jigsaw, Tipe Teams Assited Individulization (TAI), dll.
3.   Secara lebih rinci peranan model/tipe pembelajarankooperatif adalah sebagai berikut :     
Ø  Hasil belajar lebih tinggi dan meningkatkan daya serap
Ø  Penggunaan tingkat strategi penalaran yang lebih tinggi dan meningkatkan kompetensi penalaran kritis
Ø  Kemampuan lebih besar dalam membaca situasi dari perspektif orang lain
Ø  Hasil belajar lebih tinggi dan motivasi intrinsik lebih besar
Ø  Hubungan dengan teman sejawat lebih positif, menerima, dan mendukung, tanpa memandang suku, jenis kelamin, kemampuan, perbedaan kelas sosial atau kondisi-kondisi cacat badan.
Ø  Sikap lebih positif terhadap mata pelajaran, belajar, dan sekolah.
Ø  Sikap lebih positif terhadap guru, kepala sekolah, dan karyawan sekolah lainnya.
Ø  Harga-diri lebih tinggi berdasarkan pada penerimaan-diri.
Ø  Dll.
4.  Penerapan model pembelajan kooperatif dalam pembelajaran Fisika dapat dilakukan dengan mengikuti dua langkah, yaitu persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan sintaks tipe/model pembelajaran kooperatif dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.

Mengingat begitu besarnya peranan model pembelajaran kooperatif untuk mewujudkan hasil belajar yang dinginkan, maka diharapkan kepada rekan-rekan guru khususnya guru fisika untuk menerapkan model ini dalam setiap proses pembelajaran yang dilakukan.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SAHABAT PENA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger