Lailatul Qadar. “Sesungguhnya Aku (Allah) turunkan Al-Qur’an
di malam “Lailatul Qadar”. Tahukah engkau apakah sebenarnya lailatul qadar itu.
Lailatul Qadar adalah lebih baik daripada 1000 bulan. Di malam itulah turun
para malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhan mereka untuk segala urusan
sejahtera pada malam itu hingga fajar menyingsing.” (al-Qadar (97) 1-5)
Ayat tersebut menerangkan bahwa “Lailatul Qadar” lebih utama dari 1000 bulan.
Ayat tersebut menerangkan bahwa “Lailatul Qadar” lebih utama dari 1000 bulan.
Dalam “Kentering
van het Westelijk Wereldbeeld”, hal 76, oleh J.Gebser menyebutkan bahwa
kecepatan sinar ruhani (meta energi) menurut ilmu metafisika adalah: 30.000.000.000.000.000
km per detik (tiga puluh Quadrillion km per detik). Sedangkan di dalam Fisika
kecepatan sinar biasa adalah 300.000 km per detik.
Kecepatan sinar
menurut fisika
Setiap detiknya : 300.000 k
Satu menit : 300.000 x 60 = 18.000.000
km
Sehari semalam : 108.000.000 x
24 = 25920.000.000 km
Satu bulan : 25920.000.000 x 30
hari = 777.600.000 km
Seribu bulan : 777.600.000 x 1000 =
777.700.000.000.000. km
Kecepatan di
atas ialah kecepatan sinar biasa dalam fisika dalam seribu bulan
Kecepatan sinar
ruhani (meta energi) dalam ilmu metafisika
Sinar ruhani
setiap detiknya:
30.000.000.000.000.000
km. jika sinar biasa dalam seriu bulan mempunyai kecepatan 777.600.000.000.000
km maka sinar ruhani dalam satu detik jika dibandingkan dengan kecepatan sinar
biasa masih ada kelebihan : 30.000.000.000.000 km 777.600.000.000 km =
29.222.400.000.000 km atau = 37,627 bulan, 9 hari, 10 jam, 39 detik 21,6 detik.
Jelaslah bahwa
di dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa “Lailatul Qadar” itu lebih aik daripada
seribu bulan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mereka yang beri’tikaf
dan bertafakkur di bulan Ramadhan benar-benar lebih baik daripada seribu bulan.
Untuk itu tidak
mustahik jika orang yang beri’tikaf dan bertafakkur di bulan Ramadhan dapat
menjumpai sinar malaikat, sehingga dapat menyaksikan peristiwa di alam gaib,
hakikat semesta alam yang mengandung ilmu pengetahuan baik yang berujud intuisi
“baik” yang infra maupun yang supra intelektual.
Filsafah dan
ilmu hikmah (de absolute waarheid),
ialah tingkat kesarjanaan yang dikaruniai langsung dari Allah swt. Yang oleh
ahli filsafat dinamai : intelek Ketuhanan, orang yang dikaruniai intuisi
langsung (directe aanschouwing).
Jika Malaikat
bergerak dalam satu hari, sama dengan manusia mengelilingi jagat raya selama
50.000 tahun. Sementara ada rekayasa perhitungan Ir.Sahri Muhammad, bahwa
kecepatan Malaikat 2.816.358 kali kecepatan cahaya hampir 10 juta km/detik.
Di dalam mencari
Lailatul Qadar Rasulullah saw bersikap sangat arif. Bukan untuk nyepi di puncak
gunung, tempat-tempat keramat atau ke gua-gua. Melainkan umatnya disuruh
mencari dengan banyak bertaubat, membaca Al-Qur’an, dzikir, dan beri’tikaf di
masjid.
Begitulah contoh
teladan Nabi yang maksum, dijamin terjauh dari berbuat dosa, untuk diikuti
umatnya. Bangun beribadah di kala malam hening, bermunajat ke hadirat Allah
Rabul Izzati seraya meratapi alur dosa perbuatannya yang khilaf kepada-Nya,
merupakan tanda keprihatinan yang paling dalam sekaligus mengemban tanggungjawab
yang diamantkan sebagai khalifah di bumi.
Malam kekuasaan
Allah dan malam kemuliaan yang dilimpahkn Allah kepada alam dan manusia. Salah satu
sunnah yang dianjurkan untuk orang menunaikan ibadah puasa Ramadhan selain
taubatan nasuha dan beri’tikaf di masjid ialah membaca Al-Qur’an dengan tartil
dan tertib.
Dengan demikian
kita hidup mendapatkan cahaya hidayah dari Allah swt guna kebahagiaan lahir dan
bathin, di dunia dan akhirat.
K.H.Bahaudin Mudhary
Post a Comment