Obatku adalah Puasa

Sunday, June 24, 20120 komentar

Obatku adalah Puasa. Dr. Lord Stoddard dalam bukunya “The New World of Islam” menyebutkan bahwa Muhammad adalah pembangunan ruhani yang hebat, seorang ahli strategi, pemimpin umat, politikus ulung, ekonom serta sebagai seorang yang sosialis demokrat, beliau menolak segala pujian yang diberikan atas pribadinya.
Juga dalam buku “Hero is a Propheat”, Thomas Carlyle mengemukakan, “umat islam yang telah menerima pimpinan bimbingan Nabi Muhammad saw. Berhasil mendirikan pemerintahan di Spanyol yang sangat mengagumkan di abad pertengahan. Sedangkan bangsa Eropa kala itu masih diliputi kebodohan”.

Sementara dalam buku “The Law Quartely”, Prof. Vaswani mengatakan “Dengan wahyu Allah Yang Maha Pemurah, agama islam menjadi suluh kemajuan di Afrika, Cina, Asia, Eropa, Persia, dan hindustan, sedang Eropa masih tidur nyanyak, kemudian umat islam membangkitkan dan memberi bimbingan bagi mereka.

Dalam New Internationale Encyclopedia disebutkan “Dunia sekarang harus banyak berterima kasih kepada islam, sebab merekalah yang mempolopori kepandaian dunia”. Umat Islam telah membangun gedung-gedung yang mengagumkan dunia seperti Taj Mahal dan Al Hambra yang kondang kala itu.

Mereka itulah yang mula-mula menemukan ilmu Aljabar, Ilmu hitung, Kimia, dan Obat-obatan. Mereka yang pertama kalinya mendirikan Universitas di Baghdad, sehingga rombongan dari luar negeri, utamanya dari Eropa datang ke sana untuk menjadi murid umat Islam.

Dalam Encyclopedia Britannica juga meneybutkan, “Islam telah lebih dulu mengarang bermacam-macam buku yang kemudian dikutip orang seantero jagat hingga sekarang. Di Cairo dia telah mendirikan perpustakaan yang kondang di dunia. Sedangkan di masa itu London sebagai tempat yang kotor dan jelek, serta jalan-jalannya berbau busuk padahal orang Islam mendirikan Cordova yang terkenal lantaran keindahan gedung-gedung dan kebun-kebunnya yang menawan.”

Dalam buku Ottasen’s Eenvoudige Geschidemis. DR. Kernkamf menulis: “Orang Islam menjadi dokter yang pandai dan ahli ilmu pengetahuan, mereka itulah yang pertama kali mengerang angka satu sampai sepuluh yang digunakan hingga sekarang. Mereka sudah berhasil membuat dan meracik obat-onatan, menciptakan penerangan (lampu) di jalan, mendirikan mesjid dan istana yang indah, bercocok tanam, sedangkan orang Eropa mendapat beras dari orang Islam.

The Roman Empire oleh Edward Gibson menyebutkan, bahwa dunia baru dibangun oleh Muhammad yang dianut sejumlah 450 juta manusia di atas dasar spiritualitas.
Pujangga Barat yang lebih berkata: Long before French revolution, Islam stood for liberty, equality and fraternity (lama sebelum revolusi Perancis, Islam telah berdiri tegak dalam kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan).

Demikianlah hasil karya yang diperoleh dari kecakapan otak lahir dan kecerdasan otak batin yang dimiliki oleh ummat Islam di zaman Nabi dan Khulafaurrasyidin serta ahli filsafat dengan melaukan puasa. Coba kita simak dan teliti biografi orang-orang besar dan kalangan intelektual yang genius, tentu akan diketahui bahwa dalam hidupnya senantiasa berpuasa.

Seorang cendikiawan Barat yang masuk Islam mengatakan “First satesffy your intelect through sound reasoning Faith will automatically spring up” (Terlebih dahulu hendaklah diselidiki dan ditimbang secara mendalam sehingga hasil pemikiranmu dapat memuaskan dan keyakinan “imam” otomatis akan datang sendiri).

Demikianlah rahasia puasa yang sanggup mencetak manusia menjadi intelek dan berkeprimanusiaan yang tinggi dan berkepribadian menuju kebahagiaan lahir dan batin yang sangat besar sekali manfaatnya kepada sesama makhluk hidup, masyarakat, bangsa, dan negara.

Seorang ahli kesehatan berkata “pencernaan itu adalah pusat penyakit dan berpantang itu adalah pokok obat.” Ada yang berpendapat bahwa susunan kata tersebut adalah hadits Nabi, sehingga sementara ulama pun berpendapat demikian, sebenarnya bukan sabda Nabi, melainkan pitutur seorang shalih zaman dahulu.
Dalam buku Al-Lu’lu Marshu hal. 73 Imam Zarkasyi berkata, ucapan itu tidak bersumber dari pada sabda Nabi, melainkan ucapan seorang tabib.

Peribahasa latin menyebutkan: Plenus Venter non student it benter. Artinya: perut yang penuh makanan susah belajar. Dan itulah sebabnya Napoleon Bonaparte mengatakan “Obatku adalah puasa.”

 K.H. Bahauddin Mudhary
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SAHABAT PENA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger