Potensial Listrik dan
Energi Potensial yang ditimbulkan oleh Muatan Titik. Potensial listrik pada sebuah titik yang diletakkan sejauh r dari muatan q
dapat ditentukan dngan persamaan umum beda potensial
Dengan A dan B adalah dua titik sebarang sperti ditunjukkan pada gambar
berikut.
Pada titik tertentu di dalam ruang, medan listrik yang ditimbulkan oleh
muatan titik adalah E = k q r[topi] / r[kuadrat], dengan r[topi] adalah vektor satuan yang arahnya dari muatan ke titik
tinjauan. Besaran E • ds dapat dinyatakan dalam bentuk
Karena besar r[topi] adalah 1 maka hasil kali titik r[topi]• ds = ds cos q, dengan q adalah sudut antara r[topi] dan ds. Selanjutnya, ds cos q merupakan proyeksi ds pada r, sehingga ds cos q = dr.
Perpindahan ds sepanjang lintasan
dari titik A ke B menghasilkan perubahan dr sebagai nilai r, yaitu vector posisi titik tinjauan relative terhadap muatan yang
membentuk medan tersebut. Dengan subtitusi, diperoleh
E • ds = (k q /r2)
dr
Sehingga
pernyataan untuk beda potensial menjadi
Persamaan ini menunjukkan bahwa
integral E•ds tidak bergantung pada bentuk lintasan antara titik A dan B.
Dengan mengalikan muatan qo yang bergerak di antara titik A dan B
tampak pula bahwa integral qo
E• ds tidak bergantung pada
bentuk lintasan. Integral yang terakhir ini merupakan usaha yang dilakukan oleh
gaya listrik, yang menunjukkan bahwa gaya listrik bersifat konservatif.
Berkaitan dengan gaya konservatif ini didefenisikan pula medan konservatif. Dengan demikian persamaan 25.10 menunjukkan bahwa medan
listrik dari sebuah muatan titik tetap bersifat konservatif. Lebih jauh lagi,
persamaan 25.10
menyatakan sebuah hasil penting bahwa beda potensial antara dua titik A dan B
di dalam medan yang dihasilkan oleh sebuah muatan titik hanya bergantung pada
koordinat radial rA dan rB. Pemilihan titik acuan
potensial listrik untuk sebuah muatan titik dapat disesuaikan, misalnya V = 0
pada rA = ∞. Dengan pilihan acuan ini, potensial listrik yang
dihasilkan oleh sebuah muatan titik pada jarak r dari muatan tersebut
adalah
Potensial
listrik total pada sebuah titik P yang dihasilkan oleh dua atau lebih muatan
dapat diperoleh dengan menerapkan prinsip superposisi pada persamaan di atas.
Potensial listrik total tersebut sama dengan jumlah dari potensial listrik yang
dihasilkan oleh masing-masing muatan, sehingga dapat ditulis
dengan ri
adalah jarak titik P ke muatan qi. Persamaan ini menunjukkan bahwa
potensial akan bernilai nol pada titik jarak tak terhingga dari muatan. Perlu
diingat bahwa persamaan ini merupakan penjumlahan aljabar dan bukan penjumlahan
vektor. Dengan demikian, biasanya lebih mudah menghitung V dari
pada menghitung E.
Selanjutnya akan
dibahas energi potensial sebuah sistem yang terdiri dari dua partikel
bermuatan. Jika V2 adalah potensial listrik di titik P yang yang
ditimbulkan oleh muatan q2, maka usaha yang harus dilakukan oleh
pengaruh luar untuk membawa muatan kedua q1 dari jarak tak terhingga
menuju P tanpa percepatan adalah q1V2. Usaha ini
merepresentasikan sebuah perpindahan energi ke dalam sistem dan energi tersebut
timbul di dalam sistem sebagai energi potensial U jika kedua partikel terpisah
sejauh r12.
Dengan demikian energi potensial sistem adalah
Jika kedua muatan bertanda sama, maka U positif. Hal ini sesuai dengan
kenyataan bahwa usaha positif harus dilakukan oleh sebuah pengaruh luar
terhadap sistem untuk membawa kedua muatan mendekat satu sama lain (karena
muatan yang bertanda sama tolak-menolak). Jika kedua muatan berlawanan tanda, U
negatif; ini berarti bahwa usaha negatif dilakukan oleh pengaruh luar melawan
gaya tarik di antara kedua muatan yang berlawanan tanda tersebut ketika dibawa
saling mendekati – sebuah gaya harus diberikan dalam arah yang berlawanan
dengan perpindahan untuk mencegah terjadinya percepatan q1 menuju q2.
Pada gambar berikut,
muatan q1 dihilangkan. Pada posisi awal muatan q1, yaitu titik P,
persamaan 25.2
dan 25.13 dapat digunakan untuk mendefenisikan potensial yang
ditimbulkan oleh muatan q2, yaitu V = U/q1 = k q2/r12.
Pernyataan ini sesuai dengan persamaan 25.11.
Jika sistem terdiri dari lebih dari dua partikel bermuatan, energi
potensial totalnya dapat ditentukan dengan menghitung U untuk setiap pasangan
muatan dan menjumlahkannya secara aljabar. Sebagai contoh, tinjau gambar
berikut.
Secara fisis, dapat diinterpretasikan sebagai berikut : andaikan posisi q1
tetap seperti pada gambar tetapi q2 dan q3 berada di
jarak tak terhingga. Usaha total yang harus dilakukan oleh pengaruh luar untuk
membawa muatan q2 dari jarak tak terhingga ke posisi di dekat q1
adalah k q1 q2/r12, yang merupakan suku
pertama pada persamaan
25.14. Dua suku terakhir menggambarkan usaha yang diperlukan untuk
membawa q3 dari jarak tak terhingga mendekati q1 dan q2.
Post a Comment