Learning Theory Of Bloom

Monday, August 20, 20120 komentar

Learning Theory Of Bloom. Model Taxonomy Bloom's terdiri dari tiga bagian, atau domain yang saling melengkapi. Sekali lagi,  Bloom tidak menggunakan bahasa akademik, tapi artinya mudah untuk dimengerti:
Domain kognitif (kemampuan intelektual, yaitu., ilmu pengetahuan, atau 'pikiran')
Domain afektif (perasaan, emosi dan perilaku, misalnya., Sikap atau perasaan)
Psychomotor domain (manual dan keterampilan fisik, misalnya., Keterampilan atau berbuat).
Hal ini memberikan peningkatan pada kekurangan-kekurangan variasi yang nyata pada tema yang menyimpulkan tiga domain; keterampilan- ilmu pengetahuan- sikap, melakukan- berfikir- merasakan, dsb.
Banyak orang sejak dibangunnya pekerjaan Bloom, khususnya pada domain yang ketiga, yang 'psychomotor' atau keterampilan, sebelumnya Bloom mengidentifikasinya dalam arti yang luas, tetapi tidak terlalu mendetail. Hal ini karena ternyata Bloom dan koleganya merasa bahwa lingkungan akademik tidak mempunyai keahlian yang cukup untuk menganalisa dan membuat struktur yang sesuai dengan kemampuan fisik 'Psychomotor' domain. Walaupun ini mungkin kedengaran aneh, seperti perhatian yang tidak biasa di kalangan pakar dan akademisi yang sangat khusus - mereka berusaha untuk lebih akurat sebagai inovasi. Dalam kasus Bloom, dia meninggalkan beberapa kekosongan/celah pada orang lain untuk bisa menyelesaikannya dengan detail; model seolah-olah tidak memiliki manfaat dari berbagai kontributor untuk dapat mengisi dengan mendetail selama bertahun-tahun, seperti Anderson, Krathwhol, Masia, Simpson, menyisir dan Dave (tiga yang terakhir ini dikembangkan setiap versi yang ketiga 'Psychomotor' domain).
Setiap dari 3 domain Taxonomi Bloom yang ada berdasar pada alasan bahwa kategori-kategori diurutkan berdasarkan tingkat kesulitan. Salah satu alasan penting Taxonomi Bloom adalah bahwa tiap kategori atau tingkatan harus dikuasai sebelum maju ke tingkatan selanjutnya. Misalnya kategori-kategori dalam tiap domain adalah level-level dari perkembangan pembelajaran, dan level-level ini akan bertambah kesulitannya.

Acuan struktur sederhana memungkinkan sebuah tanda atau template agar lebih membangun untuk merancang program-program pembelajaan, kursus pelatihan, rencana pembelajaran, dsb. Pembelajaran efektif khususnya pada organisasi-organisasi, dimana pelatihan-pelatihan harus diubah kedalam hasil keorganisasian- harus bisa dibuktikan / diperlihatkan yang mencakup semua level pada tiap domain, yang releven dengan situasi  dan pelajar.

Siswa atau pebelajar harus mendapatkan manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan intelek (kognitif domain); sikap dan kepercayaan (afektif domain); dan kemampuan untuk menempatkan keterampilan jasmani dan rohani dari efek kepada perilaku/tindakan (psykomotor domain).

Berdasarkan pemaparan dari BLOOM di atas disimpulkan bahwa, ada 3 hal yang harus dikembangkan dalam setiap pembelajaran yaitu, koqnitif,afektif dan psikomotor. Oleh karena itu  proses pembelajaran seharusnya dikemas sedemikian rupa untuk mengembangkan ketiga hal tersebut.

PENGGUNAAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN.
Teori belajar berdasarkan taksonomi bloom dapat diterapkan sepanjang proses pembelajaran.
Contoh :
  1. Untuk mengembangkan domain koqnitif dalam hal ”aplikasi”, siswa diberikan soal-soal yang harus diselesaikan dengan menerapkan rumus-rumus atau hukum-hukum yang telah dipelajarinya.
  2. Untuk mengembangkan domain psikomotor, dapat dilakukan melalui metode eksperimen.Untuk mengembangkan domain afektif, dapat dilakukan melalui diskusi, kerja kelompok, dan pemberian tugas-tugas dimana mereka harus Bertanggung jawab terhadap tugas-tugas tersebut.

Semua contoh di atas dapat terlaksana sepanjang proses pembelajaran berlangsung.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SAHABAT PENA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger