Mari Perbarui Pernikahan Kita

Tuesday, May 8, 20120 komentar


Mari Perbarui Pernikahan Kita. Salah satu fitrah yang ada dalam diri tiap manusia adalah keinginan untuk bisa membangun rumah tangga dan membentuk keluarga. Untuk melakukan pembaruan pernikahan ada beberapa hal yang harus dilalui. Tidak setiap suami mampu melakukan pembaruan pernikahan dan tidak pula setiap isteri mampu melakukan hal yang sama. Mereka yang mampu melakukannya adalah mereka yang memiliki keunggulan beberapa karakter sebagai berikut:
Konsisten menjaga keutuhan rumah tangga dan cinta pada pasangan
Seseorang yang ingin memperbarui pernikahannya, hendaknya memiliki tekad yang kuat untuk konsisten menjaga keutuhan rumah tangga dan cinta pada pasangannya. Pembaruan tidak akan terlaksana dengan tongkat ajaib. Pembaruan terealisasi dengan usaha dan upaya keras dari mereka yang memiliki tekad untuk memperbaiki hubungan yang ada dengan pasangan dan mereview atau mengulang semua detik kebahagiaan yang pernah dirasakan sejak pertama kali menikah.

Terus terang
Suatu hubungan hendaknya didasari dengan keterusterangan antar pasangan. Seorang suami pendiam dan tidak mampu mengemukakan perasaannya, kelak akan selalu merasa tertekan melihat kesalahan sang istri. Demikan pula sang istri yang tidak mampu mengemukakan permasalahan nya kepada suami, maka ia akan merasa stress melihat tidak adanya perubahan perilaku dalam diri sang suami. Kelak, keduanya akan sampai pada titik dimana keduanya tidak bisa lagi sanggup untuk hidup bersama pasangannya. Inilah yang harus dicegah! Bukan sesuatu yang sangat menyenangkan bila seseorang memiliki dua asumsi berbeda atas pasangannya, asumsi positif dan negative.
Sayangnya, di kala terjadi pertentangan, asumsi positif yang ada seolah hilang dan lenyap tergantikan oleh asumsi negative yang tersisa. Yang mampu dilihat hanyalah sosok yang sangat negative hingga sulit rasanya untuk bisa ditoleransi dan dimaafkan.
Pertengkaran adalah hal yang wajar yang terjadi dalam diri suatu pasangan. Pertengkaran adalah suatu fitrah dalam diri manusia. Tidak akan pernah ada suatu pasangan atau dua orang yang bisa selalu sepakat dalam banyak hal. Namun demikian, hendaknya pertengkaran yang ada tidak merusak koridor untuk bisa melngkah bersama dalam kehidupan pernikahan.
Tujuan dari diinginkannya keterusterangan dari kedua belah pihak, baik suami maupun istri adalah agar setiap pihak mampu melakukan introspeksi diri dan memperbaiki dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dan pribadi yang dicintai pasangannya. Tiap-tiap pihak akan saling mengenali kelemahan pasangannya, tetapi bukan untuk dihina atau menimbulkan masalah baru, justru untuk mengembangkan diri menuju kepribadian yang lebih matang. Umar Bin Khththab pernah mengungkapkan,”sebaik-baik kalian adalah seseorang yang mampu menunjukkan kepadaku akan kesalah yang kulakukan”.
Suka memaafkan
Seuka memaafkan hendaknya menjadi kebiasaan antar suami istri hingga terciptalahcinta dan kasih saying antar keduanya. Masing-masing pihak hendaknya mampu memaafkan kesalahan pasangannya dan tidak memendam kesalahan pasangannya hingga menimbulkan bibit kebencian dalam dirinya dan pasangannya.
Bila hati hanya diisi dengan kemaksiatan dan kebencian, hal tersebut hanya akan menjadi penghalang baginya untuk berinteraksi dengan Allah. Hal ini dipahami dari firma-Nya,
“sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari Tuhan mereka”. (Al-Muthaffifin[83]:14-15)
Hati yang tertutup aksesnya untuk bisa berinteraksi dengan Allah hanya akan membuatnya makin gemar melakukan kemaksiatan. Ini pula yang terjadi pada hati yang penuh dengan kebencian akan pasangannya, sulit menembus perasaan cinta.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SAHABAT PENA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger