Nama-nama di atas merupakan ayat 1-3 dari Al-Qur’an surah
At-Tin. Nama-nama itu diantaranya masih diperdebatkan: tin, zaitun, dn tursina.
Mengenai kata Al-Balad Al-Amin (negeri
yang aman), para ulama bersepakat bahwa negeri itu adalah Mekah. Adapun negeri
yang dierkahi adalah Mekah dan Palestina.
Sejumlah pendapat, sebagaimana dikemukakan di atas, sebagian besar menyatakan bahwa Tursina mengarah kepada sekitar Baitul Maqdis di palestina. Namun,
sebagaimana diterangkan di atas ternyata ada pula yang mengaitkan bahwa surah At-Tin ayat 1-3 itu menunjukkan tiga tempat berbeda. Tempat-tempat berbeda yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut.
Sejumlah pendapat, sebagaimana dikemukakan di atas, sebagian besar menyatakan bahwa Tursina mengarah kepada sekitar Baitul Maqdis di palestina. Namun,
sebagaimana diterangkan di atas ternyata ada pula yang mengaitkan bahwa surah At-Tin ayat 1-3 itu menunjukkan tiga tempat berbeda. Tempat-tempat berbeda yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut.
Kata “wa at tin wa az zaitun” merujuk
ke Palestina. Daerah ini dikenal dengan pohon Tin dan Zaitun yang sangat
banyak. Tempat ini merupakan tempat Nabi Isa as ditugaskan sebagai Rasul dalam
menyebarkan agama Tauhid (Nasrani).
Adapun mengenai kata “wa turi sinin”
(demi bukit tursina), sebagian penafsir merujuk pda Nabi Musa as yang
menyebrkan agama Yahudi di Mesir untuk melawan Fir’aun dan membela Bani Israil.
Sementara itu mengeni kalimat wa hadza al balad al amin (dan demi kota/negeri
yang aman ini), para ulama menyepakati bahwa negeri tersebut adalah Mekah.
Dari ketiga daerah dan kota yang
diseutkan para musafir itu, mereka memaknai bahwa yang dimaksud dalam surah
At-Tin ayat 1-3 adalah tiga negeri (kota) tempat tersebarnya agama samawi,
yaitu agama Yahudi (di Mesir), Islam (Mekah), dan Nasrani (Palestina).
Jadi para musafir dalam memaknai
surah At Tin ayat 1-3 itu terkait dengan penciptaan Allah swt atas diri
manusia, sebagaimana ayat berikutnya.
“Allah bersumpah dengan menyebut tiga
tempat lahirnya agama-agama samawi dalam rangka menguraikan fitrah kesucian
manusia,” jelas Sayyid Quthb.
Namun demikian, pendapat lain
menyatakan, At Tin adalah nama masjid Ashabul Kahfi. Menurut Ibnu Abbas,
seorang penafsir besar, At Tin dalah masjid yang letaknya berada di Damsyik
(Dimsyq).
Namun demikian, ada juga yang
berpendapat bahwa At Tin adalah bukit tempat berlabuhnya perahu yang membawa
Nabi Nuh a.s bersama orang-orang yang beriman atau tempat Nabi Ibrahim a.s
mendapat wahyu Ilahi. Seperti diketahui Nabi Ibrahim a.s adalah bapak nabi-nabi
(Abul Anbiya’) serta pengumandang nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini mengisyaratkan
bahwa keyakinan akan keesaan Allah haruslah menjadi pangkalan tempat bertolak
dan pelabuhan tempat berlayar.
Seolah, ayat-ayat tersebut di atas
bersumpah dengan tiga agama samawi yang diturunkan kepada Musa a.s Isa a.s, dan
Muhammad saw. Hal yang demikian itu mengandung ruhul ukhuwah (semangat
persaudaraan) diantara para nabi. Jadi pada dasarnya, agama mereka adalah satu
sekalipun syariat mereka berbeda. “Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi
Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab. “Maksudnya
ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran, “keculi sesudah datang
pengetahuan kepada mereka karena kedengkian (yang ada) diantara mereka. Barang siapa
yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat
hisab-Nya” (QS Ali-Imran, 3:19).
Sumber: Syaamil Al-Qur'an....
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Sumber: Syaamil Al-Qur'an....
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Post a Comment