Pengolahan Data. Tesis merupakan salah
satu karya ilmiah dimana setiap mahasiswa pascasarjana wajib membuat tesis sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar megister. Untuk itu setiap mahasiswa harus mengetahui bagaimana menyusun sebuah
tesis yang baik. Penulisan tesis yang baik tidak terlepas dari mengangkat suatu
masalah hingga mencari solusi yang tepat untuk penyelesaian masalah tersebut.
Bagian-bagian tesis,
mulai dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitia, kajian pustaka, hingga metode penelitian
adalah merupakan bagian-bagian yang harus diperhatikan, maksudnya masalah yang
dingkat harus sesuai dengan proses pemecahan masalah (metode penelitian)sampai
pada solusi dari masalah tersebut, apakah menjawab dari masalah yang diangkat
atau yang sedang terjadi/diteliti.
Salah satu bagian
dari penulisan sebuah tesis yaitu metode penelitian. Ada beberapa poin dalam
metode penelitian diantaranya yaitu tehnik pengumpulan data atau metode
pengumpulan data. Didalam makalah ini, istilah tehnik pengumpulan data dan
metode pengumpulan data kami samakan dengan pertimbangan bahwa buku refrensi
yang kami jadikan sebagai acuan ada yang menyamakan namun ada juga didapat
bahwa tehnik terkait dengan metode, atas pertimbangan bahwa pengertian tehnik
adalah sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifik.
Uraian tentang tehnik pengumpulan data, jenis data dan
sumber data akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikut ini:
:)
Pembahasan
Penelitian merupakan suatu aktifitas ilmiah yang
dilakukan untuk menyelidiki, menjelaskan dan/atau menyelesaikan
permasalahan tertentu. Seperti yang
dikemukakan sebelumnya bahwa poin dalam metode penelitian diantaranya adalah
tehnik pengumpulan data. Sebelum membahas lebih lanjut tentang tehnik
pengumpulan data, terlebih dahulu dibahas tentang yang mana dimaksud data dalam
sebuah penelitian.
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa
fakta ataupun angka. Dari SK Menteri P dan K No. 0259/U/1977 tanggal 11 juli
1977 disebutkan bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan
bahan untuk menyusun suatu informasi, sedang informasi adalah hasil pengolahan
data yang dipakai untuk suatu keperluan.
Tidak jauh berbeda dengan di atas bahwa data adalah hasil
pengukuran sebuah peubah (variabel)(Tiro, 2000:1). Data merupakan suatu
informasi atau fakta dan biasanya dinyatakan dalam bentuk angka (Tiro,2000:3).
Jadi dapat disimpulkan bahwa data adalah hasil pengukuran sebuah variable yang
dapat memberikan suatu informasi atau fakta.
Tehnik pengumpulan
data
1.Kuesioner (angket)
Kuesioner (angket)
adalah tehnik pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan
kepada responden untuk dijawab secara tertulis atau dengan kata lain peneliti
tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Biasanya menggunakan skala
likert.
Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
diketahui.Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi
dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah
angket atau kuesioner.
Angket atau kuesioner
dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung
dengan responden, maka dalam penyusuna angket perlu diperhatikan beberapa hal
yaitu:
Sebelum butir-butir pertanyaan atau pernyataan ada pengantar atau petunjuk
pengisian.
Butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim
digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang.
Untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disediakan
kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.
Bentuk-bentuk penyusunan angket meliputi:
a. Angket berstruktur,
yakni angket yang menyediakan kemungkinan jawaban
b. Angket tak berstruktur,
yakni angket yang tidak jawaban.
Jenis kuesioner (angket)dapat dibeda-bedakan dari
berbagai sudut pandang :
Dipandang dari cara
menjawabnya, maka ada:
* Kuesioner
terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat
sendiri.
* Kuesioner
tertutup, yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih.
Dipandang dari
jawaban yang diberikan ada:
* Kuesioner langsung, yaitu responden
menjawab tentang dirinya
* Kuesioner tidak langsung, yaitu jika
responden menjawab tentang orang lain
Dipandang dari bentuknya maka ada:
* Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud
adalah sama dengan kuesionr tertutup.
* Kuesioner isian yang dimaksud adalah
kuesioner terbuka.
* Chek list sebuah daftar dimana
responden tinggal membubuhkan tanda chek
pada kolom yang sesuai.
* Rating scale (skala bertingkat) yaitu
sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan.
Kelebihan kuesioner
sebagai berikut:
* Tidak
memerlukan hadirnya peneliti.
* Dapat
dibagikan secara serentak kepada responden.
* Dapat
dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu
senggang responden.
* Dapat
dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
* Dapat
dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang
benar-benar sama.
Kelemahan kuesioner
adalah sebagai berikut:
* Responden
sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak
terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
* Seringkali
sukar dicari validitasnya
* Walaupun
dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak
betul atau tidak jujur
* Angket
yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%.
Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
* Waktu
pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama
sehingga terlambat
2. Wawancara (interview)
Wawancara
(Interview), yaitu tehnik pengumpulan data yang bercakap-cakap dengan sumber data
baik langsung maupun tidak langsung. Tehnik wawancara bertumpu kepada factor manusia sebagai alat pengumpul
data.
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula.
ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to
face relationship) antara si
pencari informasi (interviewer atau information hunter) dengan
sumber informasi (interviewee).
Interview adalah “ dialog (interview) yang
dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (interviewee)”
Jenis interview
* Interview
bebas (tak berstruktur), yaitu pewawancara bebas menanyakan data apa saja yang akan dikumpulkan sesuai
dengan kebutuhan peneliti.
* Interview
terpimpin (terstruktur), yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan
membawa seperangkat pertanyaan lengkap dan terperinci.
* Interview
bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin
Dilihat dari tujuan, wawancara dapat dibedakan atas
Personal interview
Dalam wawancara ini
seorang pewawancara berhadapan langsung dengan seorang responden yang
diwawancarai.
Group interview
Dalam wawancara ini
sekelompok pewawancara berhadapan langsung dengan seseorang atau sekelompok
responden.
Keunggulan wawancara sebagai
berikut:
*Diperoleh
informasi dalam suasana komunikasi secara langsung, yang memungkinkan seseorang
memberikan data factual seperti mengungkapkan sikap, pikiran, harapan, dan
perasaan.
* Rumusan
pertanyaan dapat disesuaikan dengan daya tangkap yang diwawancara.
* Dapat
ditanyakan hal-hal yang bersifat sensitive, seperti suasana keluarga, corak
pergaulan dengan saudara kandung dan teman sebaya, penggunaan bahan narkotika,
pengalaman seksual, dsb.
*Interview
penting untuk memperoleh informasi, tidak hanya mengenai item-item yang factual
namun juga mengenai sikap, ambisi dan harapan.
*Fact-Finding
interview dapat digunakan karena data sebelumnya tidak jelas atau karena
perasaan yang mendasari perlu ditemukan dan dipahami.
Kelemahan dari wawancara
sebagai berikut :
* Memakan
banyak waktu bagi petugas wawancara.
* Peserta
wawancara berprasangka terhadap petugas wawancara dan memberikan informasi yang
tidak sesuai dengan kenyataan.
* Petugas
wawancara mendengarkan terlalu selektif atau bertanya-tanya dengan cara yang
sugestif.
* Pembuatan
catatan memberikan kesan kepada siswa bahwa dia sedang berhadapan dengan
petugas kepolisian.
* Interview
mungkin mengubah informasi mengenai interview mereka sendiri, reaksi mereka,
dan pengalaman mereka.
* Interview dapat menjadikan sumber kesalahan.
Mereka dapat mencatat informasi karena “pendengaran yang selektif”. Mungkin
mereka hanya gagal mendengarkan pernyataan interviewee yang bertentangan dengan
opini,reaksi, sikap atau ide tentang situasi mereka sendiri.
3. Pengamatan
(Observasi)
Pengamatan
(Observasi), yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mengamati kegiatan
tertentu. Tehnik ini banyak digunakan, baik dalam penelitian sejarah,
deskriptif ataupun experimental, karena dengan pengamatan memungkinkan
gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat, pelaksanaan observasi
menempuh tiga cara utama yaitu:
1) Pengamatan langsung
Yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa perantara terhadap
objek yang diteliti.
2) Pengamatan tak langsung
Yaitu pengmatan yang
dilakukan terhadap suatu objek tanpa perantaraan suatu alat atau cara , baik dilaksanakan
dalam situasi sebenarnya maupun buatan.
3) Partisipasi
Yaitu pengamatan yang
dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi
objek yang diteliti.
Untuk memudahkan
dalam perekaman data atau informasi yang diperoleh melalui observasi, perlu
menggunakan beberapa instrument observasi, instrument tersebut antara lain:
1) Daftar cek
Pada suatu daftar cek
semua gejala yang akan atau mungkin akan muncul pada suatu subjek yang menjadi
objek penelitian, didaftar secermat mungkin sesuai dengan masalah yang
diteliti, juga disediakan kolom cek yang digunakan selama mengadakan pengmatan.
2) Daftar isian
Daftar isian memuat
daftar butir (item) yang diamati dan kolom tentang keadaan atau gejala tentang
item-item tersebut.
3) Skala penilaian
Skala penilaian
adalah pencatatan objek atau gejala penilaian menurut tingkatan-tingkatannya.
Alat ini untuk meperoleh gambaran mengenai keadaan objek menurut tingkatannya
masing-masing.
Kelebihan pengamatan
(observasi):
Derajat
kepercayaan tinggi.
Konteks sosial yang diamati belum
dipengaruhi faktor lain (natural).
Tidak
terbatas hanya pada manusia.
Dapat
menggunakan alat bantu.
Kelemahan pengamatan
(observasi)
Memerlukan
waktu yang lama.
Kurang efektif mengamati gejala pada
individu seperti sikap, motivasi, pandangan dan sebagainya.
Tidak dapat mengamati gejala yang peka
/ rahasia.
Tidak dapat mengamati gejala masa
lampau.
4. Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu tehnik pengumpulan dan menganalisis
data dengan mengambil data yang sudah tercatat dalam dokumen
(tertulis, gambar, maupun elektronik)
Dalam menggunakan
metode dukumentasi, biasanya penelitian membuat instrument dokumentasi yang
berisi instansi variable-variabel yang akan didokumentasikan dengan menggunakan
dua cara, yaitu: (1) pedoman dukumentasi yang memuat garis-garis besar atau
kategori yang akan dicari datanya dan, (2) check list untuk mencatat
variable yang sudah ditentukan dan nantinya tinggal membubuhkan tanda cek
ditempat yang sesuai.
Proses pengumpulan
data :
*Menentukan
bahan yang dicari
*Mencari sumber bahan (data sekunder)
yang diperlukan
*Melakukan
content identification (dengan mempelajari substansi)
*Mencatat data/bahan dalam form pencatat
dokumen
*Mengklasifikasi data dalam form
pencatat sesuai permasalahan yang diteliti.
Dokumen dapat dibagi
atas:
*dokumen
pribadi
berisi catatan-catatan yang bersifat pribadi
*dokumen
resmi
berisis catatan-catatan yang sifatnya formal
5. Tes
Tes yaitu tehnik
pengumpulan data yang bersifat potensial, tes merupakan serentetan atau latihan
yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, sikap, intelegensi,
kemapuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Beberapa jenis tes
yang bisadigunakan dalam pendidikan yaitu tes kepribadian, tes bakat, tes
intelegensi, tes minat, tes prestasi dan
tes vokasional.
Dijelaskan beberapa jenis tes sebagai berikut:
Tes kepribadian mengukur ciri-ciri kepribadian yang
bukan khas bersifat kognitif, seperti sifat karakter, sifat temperamen, corak
kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi-relasi social dengan orang lain,
serta bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian
diri. Tes Proyektif, meneliti sifat-sifat kepribadian seseorangmelalui
reaksi-reaksinya terhadap suatu kisah, suatu gambar atau suatu kata; angket
kepribadian, meneliti berbagai ciri kepribadian seseorang dengan menganalisa
jawaban-jawaban tertulis atas sejumlah pertanyaan untuk menemukan suatu pola
bersikap, bermotivasi atau bereaksi emosional, yang khas untuk orang itu.
Kelemahan Tes Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang berpengalaman dalam menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.
Kelemahan Tes Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang berpengalaman dalam menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.
Tes bakat mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil dalam
bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang
pekerjaan tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual
(Test of Specific Ability; Aptitude Test ). Kemampuan khusus yang diteliti itu
mencakup unsur-unsur intelegensi, hasil belajar, minat dan kepribadian yang
bersama-sama memungkinkan untuk maju dan berhasil dalam suatu bidang tertentu
dan mengambil manfaat dari pengalaman belajar dibidang itu.
Tes intelegensi adalah tes kemampuan intelektual, mengukur taraf
kemampuan berfikir, terutama berkaitan dengan potensi untuk mencapi taraf
prestasi tertentu dalam belajar di sekolah (Mental ability Test; Intelegence
Test; Academic Ability Test; Scholastic Aptitude Test). Jenis data yang dapat
diambil dari tes ini adalah kemampuan intelektual atau kemampuan akademik.
Tes minat mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai
seseorang. Tes macam ini bertujuan membantu orang muda dalam memilih macam
pekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya (Test of Vocational Interest).
Tes prestasi/hasil belajar (Achievement Test) adalah tes yang mengukur apa
yang telah dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis data yang dapat diambil
menggunakan tes hasil belajar (Achievement Test) ini adalah taraf prestasi
dalam belajar.
Tes perkembangan vokasional, tes ini mengukur taraf perkembangan orang muda
dalam hal kesadaran kelak akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan
(vocation); dalam memikirkan hubungan antara memangku suatu jabatan dan cirri-ciri
kepribadiannya serta tuntutan-tuntutan social-ekonomis; dan dalam menyusun
serta mengimplementasikan rencana pembangunan masa depannya sendiri. Kelebihan
tes semacam ini meneliti taraf kedewasaan orang muda dalam mempersiapkan diri
bagi partisipasinya dalam dunia pekerjaan (career maturity).
Jenis Data
Jenis data dalam suatu penelitian dibedakan atas dua,
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Jenis data menurut cara memperolehnya terbagi atas dua
yaitu
Data Primer adalah
secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan
maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton
bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
Data
Sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang
menggunakan data statistik hasil riset
dari surat kabar atau majalah.
Jenis data berdasarkan sumber datanya sebagai berikut:
Data Internal
adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Misal : data keuangan, data
pegawai, data produksi padi, dsb.
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di
luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada
konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
Sesuai dengan sifat
penelitiannya, pelaksanaan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam
penelitian kuantitatif berbeda dengan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif
baik angket, wawancara, observasi maupun dokumentasi, umumnya dapat digunakan bentuk
atau format instrumen: kategorikal (nominal), skala ordinal, skala interval,
skala rasio, dan check-list. Dalam penelitian kualitatif bentuk-bentuk
instrumen yang menghasilkan angka-angka tidak biasa digunakan. Yang biasa
digunakan adalah bentuk deskriptif naratif kulaitatif. Dalam deskripsi tersebut
mungkin juga ada angka-angka, tetapi angka tersebut dalam hubungan deskripsi
naratif tersebut, dan ditafsirkan secara kualitatif.
Dalam bekerja dengan menggunakan statistika, semua data
dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan.
Jadi untuk jenis data kualitatif terlebih dahulu dikuantitatifkan yang
disebut suatu proses pengukuran. Hasil pengukuran dapat dibedakan atas empat
macam skala sebagai berikut:
Skala
nominal
Sakala nominal dapat dinyatakan sebagai ukuran yang tidak
sebenarnya. Skor untuk setiap satuan pengamatan, atau individu hanya merupakan
symbol atau tanda yang menunjukkan kedalam kelompokm atau kelas mana individu
tersebut termasuk. Misalnya jenis kelamin dengan skor yang mungkin “1” untuk
laki-laki dan “0” untuk perempuan.
Skala
ordinal
Skala ordinal
menunjukkan urutan (peringkat, tingkatan, atau rengking) di samping berfungsi sebagai
pengelompokan (sakala nominal). Misal, peubah tingkatan dalam suatu rumah susun
dengan angka 1, 2, 3, ….
Skala
interval
Sakala interval
termasuk ukuran yang bersifat numeric, yaitu interval antara dua ukuran yang
berbeda mempunyai arti. Misalnya temperatur dalam celcius; interval dari 0
sampai 20 derajat sama dengan interval dari 10 sampai 30 derajat, akan tetapi
panasnya 30 derajat celcius tidak sama dengan tiga kali 10 derajat celcius,
karena 0 derajat celcius tidak berarti panas tidak adasama sekali. Titik nol
tidak merupakan titik mutlak.
Skala
rasio
Sakala rasio
mempunyai titik nol mutlak, contoh peubah umur dalam bulan, tinggi badan dalam
meter dan lain sebagainya
Sumber Data
Yang dimaksud dengan
sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
Sumber data diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
* Person
(data berupa orang) yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban
lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
* Place
(berupa tempat) yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam
(ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna, dll) dan bergerak (aktivitas,
kinerja, laju kendaraan, ritme nyayian, gerak tari, sajian sinetron, dll).
* Paper
(data berupa simbol) yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa
huruf, angka, gambar, atau symbol-simbol lain. Jadi tidak terbatas pada kertas
saja bisa berwujud batu, kayu, tulang, daun lontar, dll
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data
dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (pengamatan dan
wawancara), dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hadeli. 2006. Metode
Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching
Hamidi. 2004.
Metode Penelititan Kualitatif. Malang:Universitas Negeri Malang.
Khaeruddin, dkk.
2006. Metodologi Penelitian. Makassar:CV. Berkah Utami Makassar.
Narbuko, Cholid,
dan Achmadi, Abu. 2005. Metodologi Pendidikan. Jakarta: PT. bumi Aksara.
Tiro, M. A. 2000. Analisis Regresi dengan Data
Kategori. Makassar: State University of Makassar Press.
Tiro, M. A. 2000. Dasar-Dasar Satatistika. Makassar:
State University of Makassar Press.
http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/08/teknik-pengumpulan-data-kualitatif
21 Nov 2008 03:11:31 GMT.
Post a Comment