Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku,
sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban dan aku belum
pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu ya Tuhanku.
“Dan sungguh aku khawatir terhadap
kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul maka anugerahilah
aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’kub;
dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridhoi.”
Allah berfirman “wahai Zakaria, Kami
memberikan kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya
yang kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.”
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku,
bagaimana aku akanmempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku
(sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?”
Allah berfirman, “Demikianlah, “Tuhanmu
berfirman, ‘hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah aku ciptakan sebelum
itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali”.
Dia (Zakaria) berkata, Ya Tuhanku, “berilah
aku suatu tanda”. (Allah) berfirman, “Tandamu ialah engkau tidak dapat
bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat”.
Maka, dia keluar dari mihrab menuju
kaumnya, lalu dia memeri isyarat kepada mereka: bertasbilah kamu pada waktu
pagi dan petang.
Wahai Yahya, ambillah (pelajarilah)
Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan hikmah kepadanya
(Yahya) selagi dia masih kanak-kanak.
Dan (Kami jadikan) rasa kasih saying (kepada
sesamanya) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa.
“Dan sangat berbakti kepada kedua
orang tuanya; dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka”.
“Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya,
dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali. “ (QS. Maryam, 19: 1-15).
Maka, dia (Allah) menerimanya dengan
penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan
pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab
(kamar khusus ibadah) dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata: “Wahai Maryam,
dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “itu dari Allah. “Sesungguhnya,
Allah memberikan rezeki kepada siapa yang dia kehendaki tanpa perhitungan.
Di sanalah Zakaria berdoa kepada
Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari
sisi-Mu, sesungguhnya Engkau maha mendengar doa.”
Kemudian, para malaikat memanggilnya
ketika dia berdiri melaksanakan mihrab, “Allah menyampaikan kabar gembira
kepadamu dengan (kelahiran) Yahya, yang membenarkan sebuah kalimat (firman)
dari Allah, anutan, berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang
Nabi diantara orang-orang saleh.”
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku bias mendapat anak,
sedang aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah,
Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda. “Allah
berfirman, “tanda bagimu adalah bahwa engkau tidak erbicara dengan manusia
selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu
banyak-banyak dan bertasbilah (memuji-Nya) pada waktu petang dan pagi hari.”
(QS. Ali-Imran, 3:37-41).
Sumber: Syaamil Al-Qur'an....
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Sumber: Syaamil Al-Qur'an....
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Post a Comment