Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh
bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syriac yang artinya “Bersyukur”
atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata, dinamakan Nuh karena seringnya
dia menangis, namanya adalah Abdul Ghafar (Penyembah Tuhan yang dilupakan).
Nuh adalah nabi keempat sesudah Adam,
Shiyth, dan Idris. Dia merupakan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah
Lamik bin Metusyalih bin Idris. Nabi Nuh menrima wahyu kenabian dari Allah
dalam masa fatrah, masa kekosongan diantara dua rasul di saat itu biasanya
manusia secara berangsur-angsur melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi
yang meninggalkan mereka dan kembali meninggalkan amal kebajikan, melakukan
kemungkaran dan kemaksiatan di bawah pimpinan iblis.
Ibnu Abbas menceritakan bahwa nabi
Nuh diutus pada kaumnya ketika berumur 480 tahun. Masa kenabiannya adalah 120
tahun. Dia mengarungi banjir ketika dia berumur 600 tahun dan kemudian setelah
banjir dia hidup selama 350 tahun. Ibnu Abbas menceritakan bahwa suatu ketika
Nabi Isa menghidupkan Ham Ibnu Nuh dan bertanya kepadanya mengapa rambutnya
beruban, dia menjawab dia meninggal di saat usia muda karena ketakutannya
ketika banjir. Dia berkata bahwa panjang kapal Nuh adalah 120 kubit dan
lebarnya 600 kubit dan mempunyai tiga lapisan.
Menikah sebanyak dua kali. Istri pertama
adalah ‘Amud. ‘Amudlah yang pertama kali beriman kepadanya. Darinya, lahir tiga
orang anak: Sam, Yam, dan Ham. Kemudian menikah dengan Wahilah yang melahirkan
dua orang anak: Yafits dan Kan’an.
Pekerjaan sehari-hari Nuh adalah
sebagai pemahat batu.
Kurang lebuh selama 300 tahun Nabi
Nuh berdakwa secara sirriyah (sembunyi-sembunyi). Setelah itu, Allah
memerintahkan untuk berdakwah secara jahiriyah (terang-terangan). Nabi Nuh
diutus kepada Bani Rasib yang dipimpin seorang raja bernama Darmasil. Darmasil adalah
sosok penguasa tiran dan penyembah banyak berhala, diantaranya Wad, Suwa’,
Yaghuts, Ya’uq, dan Natsra. Kemudian selama 50 tahun, dia menyeru Bani Qabil
yang sama-sama menyembah berhala.
Inti ajaran Nabi Nuh adalah tauhid,
shalat, puasa, amar makruf, dan nakhyi munkar, namun dakwah dibalas dengan
angkara murka, sebagaimana dalam Al-Qur’an Allah brfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan
yang nyata bagi kamu agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku
takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan”. (QS. Hud,
11: 25-26)
Mereka dimusnahkan karena menolak
dakwah Nabi Nuh a.s dan Allah berfirman dalam Al-Quran dengan jelas.
Maka, mereka mendustakan Nuh,
kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan
Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka
adalah kaum yang buta. (QS. Al-A’raf, 7:64)
Sumber: Syaamil Al-Qur'an....
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Sumber: Syaamil Al-Qur'an....
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
+ komentar + 3 komentar
Untuk mengetahui kerumitan apa yang harus dihadap Nabi Nuh guna menyelamatkan dunia, silakan lanjut ke tulisan berikut:
Susahnya Jadi Nabi Nuh
Ank nabi nuh bukan ke empat jek
Ank nabi nuh bukan ke empat jek
Post a Comment