Kisah Singkat Nabi Adam a.s

Monday, May 21, 20120 komentar

Kisah Adam terdapat pada beberapa surah Al-Qur’an, diantaranya Al-Baqarah, 2:30-38 dan QS. Al-A’raf, 7:11-25. Nabi Adam a.s adalah manusia pertama, bersama dengan istrinya, Hawa. Keduanya sebagai orang tua bagi semu manusia.
Sesudah bumi, langit, dan malaikat diciptakan oleh Allah swt. Maka Dia berkehendak menciptakan makhluk lain yang kelak dipercaya menghuni bumi, mengisi, dan memeliharanya. Dan ketika Allah memberitakan hal itu kepada para malaikat, timbul kekhawatiran dari mereka terhadap makhluk yang akan diciptakan itu akan durhaka dan melakukan kerusakan di muka bumi.

“Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuja Engkau dan mensucikan Engkau!” (QS Al-Baqarah, 2:30).

Kemudin, Allah menjawab apa yang mereka khawtirkan agar hilang keraguan dari apa yng mereka sangkakan.”Sesungguhnya Aku mengetahui pa yang kamu tidak ketahui.” (QS. Al-Baqarah 2:30).

Lalu, diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, ditiuplah roh ke dalamnya sehingga dia dapat bergerak dan menjadi manusia sempurna. Kemudian, Allah meyakinkan para malaikat terhadap Adam dengan menganugerahkan pengetahuan luas. Maka, diajarkan kepada Adam nama-nama benda yang ada di alam semesta yang kemudian diperagakan di hadapan malaikat. Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang ada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahw amereka tidak mengetahui sesuatu pun kecuali apa yang diajarkannya. Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka hanya Dialah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang tampak maupun tidak tampak.

Pada mulanya Nabi Adam a.s dan Siti Hawa ditempatkan di surge, kemudian keduanya diturunkan ke bumi yang ditenggarai bujukan Iblis untuk melanggar perintah Allah. Adam diturunkan di bumi bukan karena mengingkari ketentuan, melainkan dari sejak akan diciptakan Allah sudah menunjuk Adama sebagai Khalifah di muka bumi. 

Adam merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar Khalifatullah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Dia diutus untuk memperingatkan anak cucunya agar menyembah Allah. Diantaranya sekian banyak anak cucunya, ada yang taat dan adapula yang membangkang. Allah berfirman,”Turunlah kamu! Sebahagiaan kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan”. (QS. Al-Baqarah, 2:36).

Selain Adam dan Hawa makhluk lain yang diturunkan ke bumi adalah Iblis. Oleh karena kedurhakaan dan kesomongannya, yaitu ketika semua makhluk penghuni surge diperintahkan untuk bersujud seagai penghormatan kepada Adam, sbagai kesaksian atas keagungan Allah, maka Iblis membangkang dan enggan menuruti perintah Allah. Kedurhakaan itu dilatarbelakangi oleh perasaan bahwa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam. Dia diciptakan dari unsure api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Maka keudian, Allah menghukum Iblis dan mengusirnya dari surge serta ditimpakan kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak dan dijanjikan sebagai penghuni nerak yng abadi. Iblis pun menerima hukuman itu dengan bangga dan sombong, bahkan dia memohon agar dierikan kesempatan hidup kekal di bumi hingga hari kiamat.

Dan Allah memperkenankan permohonannya itu. Kemudian, Iblis bersumpah akan membujuk anak-anak cucu Adam dengan segala cara agar mereka tersesat bersamanya, kemudian Allah memberikan janjinya agar Adam dan Hawa dapat mengambil hikmah dan pelajaran. Sehingga mereka bertaubat dari apa yang telah mereka lakukan di surga. Dan Allah menerima tauat keduanya, akan tetapi keduanya diperintahkan untuk turun ke bumi: “Turunlah kamu dari surge itu! Kemudian jika datang petunjuk dariku, maka barangsiapa yang mengikuti petunjukku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. “

Maka, turunlah mereka berdua ke muka bumi dan mempelajari cara hidup baru yang jauh berbeda dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.

Sumber: Syaamil Al-Qur'an....
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SAHABAT PENA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger