Pendidikan Anak dalam Keluarga

Sunday, May 6, 20120 komentar


Salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H yaitu Ibnu Muqaffa merupakan pengarang Kitab Kalilah dan Daminah yang mengatakan bahwa: “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santapan akal dan rohani.” 

Peran orang tua memberikan banyak pengaruh bagi perkembangan anaknya. Berbagai macam pengaruh yang sengaja dipilih untuk membantu sang anak demi perkembangan jasmaninya, akalnya, dan akhlaknya, sehingga secara perlahan sampai kepada batas kesempurnaan maksimal yang dapat dia capai, sehingga anak merasa senang dalam kehidupannya sebagai individu dan dalam kehidupan kemasyarakatan (sosial) dan setiap tindakan yang ke luar daripadanya, menjadi lebih sempurna, lebih tepat, dan lebih baik bagi masyarakat.
Dalam hal ini pendidikan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1.Pendidikan akal (intelektual)
2.Pendidikan jasmani
3.Pendidikan akhlak (moral) 
Kata keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga "kulawarga" yang berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah sebuah wadah di mana terdapat beberapa orang yang memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ("nuclear family") terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Keluarga adalah suatu kelompok kecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan juga anak-anak yang senantiasa menjaga rasa aman dan ketentraman ketika menghadapi segala suka duka hidup. Dalam keluarga tersebut memiliki peranan penting setiap komponen. Menurut ajaran Islam, bahwasanya anak adalah amanat Allah. Amanat wajib dipertanggungjawabkan. Jelas, tanggung jawab orang tua terhadap anak tidaklah begitu mudah. Secara umum  Allah memerintahkan :
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksaan neraka”. [Al Ayah] 
Al-Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa telah datang kepada Aisyah seorang ibu bersama dua anaknya yang masih kecil. Aisyah memberikan tiga potong kurma kepada wanita itu. Diberilah oleh anak-anaknya masing-masing satu, dan yang satu lagi untuknya. Kedua kurma itu dimakan anaknya sampai habis, lalu mereka menoreh kearah ibunya. Sang ibu membelah kurma (bagiannya) menjadi dua, dan diberikannya masing-masing sebelah kepada kedua anaknya. 
Nabi Muhammad SAW datang, lalu diberitahu oleh Aisyah tentang hal itu. Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Apakah yang mengherankanmu dari kejadian itu, sesungguhnya Allah telah mengasihinya berkat kasih sayangnya kepada kedua anaknya”.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa: (1) kewajiban bagi orang tua menyelenggarakan pendidikan dalam rumah tangganya, dan (2) kewajiban itu hal yang wajar (natural) karena Allah menciptakan orang tua yang bersifat mencintai anaknya sejak lahir.
Secara jelas mengingatkan para orang tua bahwa berhati hatilah memberikan pola asuh dalam memberikan pembinaan keluarga sakinah, seperti yang termaktub dalam QS Lukman ayat 12 sampai 19. Jika ayat tersebut dikaji lebih lanjut, maka kita akan menemukan beberapa point-point penting diantaranya adalah :
1.    Pembinaan jiwa orang tua
2.    Pembinaan akidah anak
3.    Pembinaan jiwa social anak
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SAHABAT PENA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger