Ummul Qura adalah sebutan khas untuk kota Mekah. Ini seperti
dinyatakan Allah swt dalam Al-Qur’an, “Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang
telah Kami turunkan dengan penuh berkah; membenarkan kitab-kitab yang
(diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul
Qura (mekah) dan orang-orang
yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman
kepada (kehidupan)
akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Qur’an), dan mereka
selalu memelihara salatnya.” (QS.Al-An’am, 6:92). Mekah merupakan kiblat kaum muslimin
sekaligus sebagai tempat kelahiran Nabi
Muhammad saw. Kota Mekah adalah sebuah lembah yang tidak begitu luas di
tengah lautan pasir. Bukit-bukit mengurung lembah ini rapat-rapat. Begitu rapatnya
sehingga Cuma ada tiga jalan untuk keluar dan masuk ke Mekah. Jalan pertama
menuju ke Yaman, jaln kedua menuju ke laut Merah, dan jalan ketiga adalah jalan
yang menuju ke Palestina.
Ribuan tahun yng lalu, Lembah Mekah
hanyalah sebuah tempat persinggahan rombongan kafilah, baik yang datang dari
Yaman menuju Palestina maupun sebaliknya, yang datang dari Palestina menuju
Yaman. Nabi Ismail lah yang pertama
kali membuat Membuat Mekah menjadi sebuah kota.
Mekah adalah kota yang diberkahi
karena di tempat ini lahir Nabi Muhammad
yang mulia. Di sekitar tempat ini pula, Nabi
Adam dan Siti Hawa dipertemukan Allah (Jabal Rahmah). Di tempat ini pula, Nabi Ibrahim dan keturunannya (Ismail) mulai membangun peradaban
dengan membangun (kembali) Ka’bah sebagai rumah suci dan Baitullah.
Saat membangun Ka’bah Ismail mengangkat batu-batu, membelah,
dan meratakannya. Sementara itu Nabi
Ibrahim menyusunnya menjadi sebuah bangunan. Agar dapat meletakkan btu-batu
di tempat yang tinggi, Nabi Ibrahim
berpijak di atas sebuah batu. Jika satu bagian telah selesai dikerjakan, beliau
memindahkannya ke bgian lain sebagai tempat pijakan lagi. Demikian dilakukan
terus sampai seluruh bagian Ka’bah selesai dibangun.
Telapak Nabi Ibrahim membekas di atas
batu pijakan tersebut. Jika pergi ke Masjid Al-Haram, kita dapat melihatnya
dalam sebuah rongga berkaca. Batu itu dinamakan maqam Ibrahim. Artinya tempat
erpijak Ibrahim.
Setelah menyelesaikan pembangunan Ka’bah,
Nabi Ibrahim dan Ismail berdoa, “Ya Allah terimalah apa
yang kami telah kerjakan. Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Kemudian, Allah memerintahkan agar
tempat itu dijaga kesucian dan kebersihannya sebagi tempat ibadah, tawaf, ruku’,
dan sujud. Sebagai bentuk penjagaan terhadap Mekah dan wilayah di sekitarnya
(kini meliputi juga Madinah Al-Munawwarah), masyarakat Arab sejak dulu hingga
kini menunjuk diantara sebagian mereka untuk menjadi pemimpin mereka dan
sekaligus penjaga Ka’bah. Salah satu yang terkenal adalah Hasyim bin Abdul
Manaf dan Abdul Mutalib, kakek Nabi
Muhammad saw. Pada saat masyarakat Mekah di bawah kepemimpinan Abdul
Mutalib, mereka berhasil (atas pertolongan Allah) menggagalkan penghancuran Ka’bah
yang akan dilakukan oleh Abrahah, penguasa lalim dari Yaman.
Penjagaan kota Mekah sekarang
diserahkan ke pemerintahan Saudi Arabia. Mereka menamakannya dengan Khadim
Al-Haramin, artinya pelayan atas dua kota haram, Mkah dan Madinah.
Sumber: Syaamil Al-Qur'an....
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Post a Comment