Ashabul Fil atau
pasukan Gajah
adalah bala tentara Abrahah bin Al-Asram Al-Habsyi yang memerintah Yaman
setelah Yusuf Dzu Nuwas. Raja ini berangkat menuju Mekah
Al-Mukarramah pada tahun 571 M, tahun ketika Rasulullah saw dilahirkan
untuk menghancurkan Ka’bah dengan maksud agar dia bias mengalihkan perhatian
bangsa Arab dari Ka’bah ke Gereja Qullais yang dia bangun di Shan’a. niat
menghancurkan Ka’bah tersebut semakin tumbuh manakala melihat kenyataan, gereja
yang dibangunnya di Yaman bahkan tidak diindahkan oleh masyarakat Yaman
sendiri. Mereka bahkan tetap berbondong-bondong berziarah ke Ka’bah di Mekah.
Saat penyerbuan,
di bagian terdepan dari pasukan bergajah
itu terdapat seekor gajah
yang sangat besar. Sebuah riwayat menyebutkan, ketika Abrahah bersiap-siap
memasuki Mekah
dan menyiapkan Gajah
yang besar ini untuk melakukan perjalanan, tiba-tiba Gajah
itu duduk menderum. Lalu, mereka berusaha menyuruhnya berdiri, tapi mereka
tidak mampu membuatnya beranjak dari tempat duduknya. Kemudian, mereka
menghadapkannya kea rah Syam, gajah
itu pun berlari. Setelah itu mereka mengarahkannya ke Yaman, gajah
itu pun melaju. Akan tetapi, ketika diarahkan ke Mekah,
gajah
itu tidak mau beranjak.
Di dekat Mekah
Al-Mukarramah, Abrahah dan bala tentaranya merampas harta masyarakat Arab. Di
antara harta yang dirampasnya adalah unta milik Abdul Mutalib bin Hasyim, kakek
Rasulullah saw. Ketika Abdul Mutalib meminta unta tersebut kepada Abrahah,
Abrahah terperanjat kaget seraya berkata, “Apakah hanya untuk dua ratus ekor
unta ini engkau menemuiku? Sementara, engkau meninggalkan sebuah rumah yang
menjadi agamamu dan agama nenek moyangmu. Kini aku datang untuk
menghancurkannya, apakah engkau tidak hendak membicarakannya kepadaku?”
Abdul Mutalib
pun berucap, “Sesungguhnya, aku adalah pemilik unta ini dan sesungguhnya rumah
itu sudah memiliki pemiliknya sendiri yang akan melindungi darimu”.
Dzu Nafar,
seorang bangsawan Arab, mengerahkan masyarakatnya untuk menahan gerak maju
Abrahah. Akan tetapi, dia dikalahkan dan ditawan. Nufail bin Habib Al-Khat’ami
memimpin pasukan Kabilah Syahran dan Nahis. Namun, dia juga dikalahkan dan
dijadikan penunjuk jalan bagi Abrahah dan pasukannya adalah seorang pengkhianat
bernama Abu Righal. Sekarang kuburannya terletak di Mughammas, satu tempat yang
terletak di jalanan menuju Ta’if.
Allah swt,
mengirimkan burung-burung Ababil (serombongan demi serombongan) untuk melempari
pasukan Abrahah dengan batu yang terbuat dari tanah liat yang sudah terbakar. Lalu,
dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat sebab angin
menghembuskannya ke kanan dank e kiri sehingga bertebaran. Kisah ini terdapat
dalam surah Al-Fil.
Sumber: Syaamil Al-Qur'an. The Miracle
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Sumber: Syaamil Al-Qur'an. The Miracle
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Post a Comment