Yoghurt. Yoghurt atau yogurt adalah dairy product yang dihasilkan
melalui fermentasi bakteri pada susu. Berbagai macam jenis susu yang digunakan untuk
membuat yoghurt, namun produksi yoghurt yang modern didominasi oleh susu sapi.
Pembuatan yoghurt adalah proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat yang menyebabkan tekstur yoghurt
menjadi kental. Biasanya yaghurt dijual dengan rasa buah, vanila, atau coklat,
tapi ada juga tanpa penambahan rasa (plain).
Yoghurt dibuat dengan menambahkan bakteri yang menguntungkan ke dalam susu yang tidak dipasteurisasi (untuk mengatur keseimbangan antara bakteri dan enzim dari susu) pada suhu dan kondisi lingkungan yang dikontrol. Bakteri akan mengolah gula susu alami menjadi asam laktat. Hal itu akan meningkatkan keasaman sehingga menyebabkan protein susu menyusut menjadi masa yang padat atau kental. Peningkatan keasaman (pH 4-5) juga mencegah proliferasi (perbanyakan sel) dari bakteri patogen lainnya. Umumnya kultur yoghurt melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda untuk proses fermentasi, biasanya yaitu Streptococcus salivarius dan thermophilus dan genus Lactobacillus, seperti L.acidophilus, bulgaricus, casei dan bifidus (Nanda, 2008)
Bukti bahwa produk susu budidaya telah diproduksi sebagai
makanan selama paling sedikit 4500 tahun, sejak milenium ke-3 SM. Yoghurt
paling pertama kemungkinan terfermentasi secara spontan oleh bakteri liar yang
hidup pada tas kulit kambing yang dibawa oleh bangsa Bulgar, orang nomadik yang
mulai bermigrasi ke Eropa pada abad ke-2 M dan akhirnya menetap di Balkan pada akhir abad ke-7.
Sekarang, banyak negara memiliki yoghurtnya sendiri, walaupun sampai sekarang
belum ada bukti yang jelas mengenai siapa yang menemukan yoghurt (Anonima, 2009).
Teori bahwa yoghurt digunakan
oleh orang-orang Turki kuno didasarkan pada buku Diwan Lughat al-Turk oleh Mahmud Kashgari dan Kutadgu Bilig oleh Yusuf Has Hajib yang ditulis pada abad ke-11.
Pada kedua buku, kata yoghurt disebutkan dan digambarkan sebagaimana yang
digunakan oleh orang Turki nomadik, dengan kata yoghurt digambarkan dalam
berbagai bagian. Juga, pertama kali orang Eropa mengenal yoghurt dapat
dilihat pada sejarah klinik Perancis ketika Francis I menderita diare yang
mematikan dan tidak ada dokter Perancis yang mampu menyembuhkannya. Namun, sekutunya
Suleiman si Hebat mengirim seorang dokter, dan
dengan bantuan yoghurt ia dapat disembuhkan dan orang Eropa dipercaya mengenal
yoghurt untuk pertama kalinya dengan insiden itu.
Yoghurt tetap menjadi makanan
di Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Barat, Eropa Tenggara dan Eropa Tengah hingga 1900 (Anonima, 2009).
Yogurt pada awalnya adalah
produk yang tanpa disengaja dihasilkan oleh para pengembara saat melintasi
padang pasir di Asia Barat Daya. Setelah dicicipi ternyata rasanya yang asam
menyegarkan lebih digemari, bahkan lebih awet daripada susu segar. Salah satu
situs internet sebuah universitas di Kanada menyebutkan bahwa yogurt berasal
dari Bulgaria, sehingga salah satu dari kedua bakteri yang ditemukan aktif
pembentuk yogurt dinamai L. bulgaricus. Mungkin saja maksud mereka adalah
ditemukan pertama kali pada masa modern ini dalam suatu penelitian ilmiah.
Komposisi dari yogurt mirip dengan susu, tetapi Yogurt mengandung vitamin B-kompleks khususnya
thiamin (vitamin B1) dan riboflafin (vitamin B2) serta
beberapa asam amino yang lebih tinggi.
Pada prosedur pembuatan yogurt dapat ditentukan 3-5% susu skim kedalam
susu seger sebelum diinokulasi starter kultur.
Hal ini dapat meningkatkan nilai gizi yogurt dan memberikan hasil dengan
konsistensi dan bentuk yang lebih baik (Malaka, 2007)
Tabel
Komposisi Berbagai Jenis Yogurt
Komposisi
(unit/ 100 gr)
|
Yogurt
Full Fat
|
Yogurt
Low Fat
|
Yogurt
Fruit
|
Energi
(kal)
|
72
|
64
|
98
|
Protein
(g)
|
3,9
|
4,5
|
5,0
|
Lemak
(g)
|
3,4
|
1,6
|
1,25
|
Karbohidrat
(g)
|
4,9
|
6,5
|
18,6
|
Kalsium
(g)
|
145
|
150
|
176
|
Fosfor
(mg)
|
114
|
118
|
153
|
Natrium
(mg)
|
47
|
51
|
-
|
Kalium
(mg)
|
186
|
192
|
254
|
Sumber : Malaka, 2007
Reference.
Nanda. 2008. Yogurt. http://pemanfatanyogurt.com. Diakses 21 November 2009
Malaka, R., 2007. Ilmu dan Teknologi pengolahan Susu.
Yayasan Citra Emulsi, Makassar
Post a Comment