Tetes Minyak Millikan. Selama periode 1909 s.d. 1913,
Robert Millikan melakukan sejumlah percobaan yang sangat baik untuk mengukur
nilai e, besar muatan elementer pada electron, dan menunjukkan nilai alami dari
muatan tersebut. Peralatan yang digunakan terdiri dari dua plat logam sejajar
seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Skema Percobaan Millikan
Tetesan minyak dari atomizer
dilewatkan melalui sebuah lubang kecil pada plat bagian atas. Millikan
menggunakan sinar-x untuk mengionisasi udara di dalam chamber , sehingga elektron yang
dilepaskan dapat mengikuti tetesan minyak, dan memberinya muatan negatif.
Seberkas cahaya horizontal diarahkan untuk melihat tetesan minyak yang diamati
melalui teropong yang sumbu panjangnya sejajar dengan arah berkas cahaya
tersebut. Jika tetesan minyak diamati dengan cara seperti ini akan terlihat
seperti bintang yang gemerlap, dan laju jatuhnya setiap tetesan dapat
ditentukan.
Misalkan sebuah tetesan bermassa m dan bermuatan negatif q. Jika tidak ada medan listrik di antara
kedua plat, maka terdapat dua gaya yang bekerja pada tetesan minyak yaitu gaya
gravitasi mg yang arahnya ke bawah
dan gaya dorong
viskositas Fd yang
arahnya ke atas. Gaya angkat sebanding dengan kelajuan jatuhnya tetesan. Ketika
tetesan mencapai kelajuan terminal v, maka kedua gaya tersebut seimbang satu
sama lain, sehingga
mg = Fd
Selanjutnya, andaikan baterei
yang dihubungkan ke plat menghasilkan medan listrik di antara kedua plat
sedemikian sehingga plat pada bagian atas memiliki potensial listrik yang lebih
tinggi. Dalam hal ini, gaya ketiga qE (gaya
listrik) bekerja pula pada tetesan yang bermuatan. Oleh karena q negative dan E
mengarah ke bawah, maka arah gaya listrik tersebut adalah ke atas seperti pada gambar
2b. Jika gaya ini cukup besar, maka tetesan minyak akan bergerak ke atas
dan gaya dorong F’d bekerja ke arah bawah. Ketika gaya listrik qE yang arahnya ke atas seimbang dengan
jumlah gaya gravitasi dan gaya dorong ke bawah F’d , maka tetesan
minyak akan mencapai kelajuan terminal yang baru v’ dengan arah ke atas.
Gambar 2. a. Tanpa Medan Listrik. B. Dengan Medan Listrik
Dengan adanya medan listrik, sebuah tetesan bergerak ke atas dengan lambat,
dengan laju yang mendekati seperseratus cm/s. Laju ini dapat dibandingkan pada
masing-masing tetesan. Dengan cara ini sebuah tetesan dapat diamati selama
berjam-jam, baik ketika jatuh maupun ketika bergerak naik, dengan memberikan
dan meniadakan medan listrik secara bergantian.
Setelah mencatat pengukuran pada ribuan tetesan, Millikan dan rekan
kerjanya menemukan bahwa semua tetesan, dengan presisi 1 %, memiliki muatan
sebesar hasil kali bilangan bulat dengan muatan elementer e :
q = ne, dengan n = 0, -1, -1, -3, ...
dengan e = 1,60 x 10-19 C. Percobaan Millikan menghasilkan bukti
kuat bahwa muatan itu terkuantisasi. Untuk hasil tersebut, Millikan diberi
Hadiah Nobel pada bidang Fisika pada tahun 1923.
Post a Comment