Cerita Jin Nasibain

Sunday, May 20, 20120 komentar

Al-Qur’an mengabadikan kata jin dalam dua surah. Pertama surah jin 72;1-2 dan surah Al-Ahqaf, 46:29-32. Tujuan Allah mengabadikan peristiwa jin yang mendengarkan Al-Qur’an adalah sebagai bentuk penghinaan dan celaan terhadap kaum Quraisy dan bangsa Arab yang terlalu lambat dalam mengimani risalah Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw.
Bersama Rasulullah saw, Ibn Mas’ud ikut menyaksikan malam turunnya ayat jin ini. Rasulullah saw besabda, “Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin lalu kami pergi bersamanya, dan aku bacakan Al-Qur’an kepada mereka”.

Dalam riwayat shahih dijelaskan bahwa golongan jin telah mendengarkan Nai Muhammad saw pada saat beliau sedang salat dengan para sahabatnya dan membaca Al-Qur’an dengan lantunan suara yang mendorong jin bergerak menuju ke haribaan-Nya. Setelah mereka mendengarkannya dengan sungguh-sungguh dan memahami hakikat kalamullah, mereka bertolak dan bergerak menuju masyarakatnya untuk member kabar gembira dan mengajarkan apa-apa yang telah mereka pahami.

Allah swt mewahyukan hal ini kepada Nabi Muhammad saw agar hatinya merasa tenteram dan jiwanya tetap menggelora dalam dakwahnya meskipun orang-orang musyrik berpaling darinya. Ayat jin ini diturunkan dalam surah Al-Ahqaf secara global pada dua ayat 29 dan 30 dan secara terperinci, seperti yang digambarkan dalam surah jin untuk mremberikan teguran pada kuffar yang tidak beriman bahkan mendustakannya disebabkan sifat hasud yang menyelimuti diri mereka dan benci apabila Allah menurunkan anugerahnya kepada orang yang dikehendaki-Nya.

Dalam hadits ini, Rasulullah saw mengajarkan kepada para sahabatnya, bagaimana mereka (golongan jin) menfakuri dan mendaburi ayat-ayat Allah swt. Bangsa jin jika dalam ayat Al-Qur’an ada sebuah pertanyaan, mereka menjawab pertanyaan tersebut. Ketika itu, Rasulullah saw membaca surah Ar-rahman dan para sahabat diam semuanya. Mereka mendengar surah yang sedang dibacakan Rasulullah saw, dari kalam-kalam Rabb semesta alam. Ketika itu Rasulullah menyebutkan bahwa beliau telah membacakan surah Ar-rahman kepada golongan jin pada satu malam, mereka serempak menjawab (merespon) ayat-ayat yang dibaca Rasulullah saw, dari surah Ar-Rahman. Yang artinya mereka lebih rspek terhadap ayat yang banyak menggunakan istifhan (pertanyaan) daripada kalin (para sahabat).

Firman Allah swt dalam surah Ar-Rahman yang berbunyi: “maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” ini ditujukan kepada bangsa jin dan manusia. Artinya, nikmat Tuhan yang mana yang kalian telah dustakan dengan meninggalkan rasa syukur, malah kalian berbuat durhaka kepada Rasul-Nya? Mereka menjawab, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikit pun. Segala puji hanya bagi-Mu yang telah memberikan nikmat lahir dan batin kepada kami.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SAHABAT PENA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger