Majusi adalah
sebutan dalam islam bagi penganut agama yang mengikuti ajaran Zoroaster
(Zarathustra) dari Persia, Iran. Zarathustra merombak agama Indo-Eropa lama. Dewa-dewa
diturunkan derajatnya menjadi sekadar malaikat. Sementara Tuhan sendiri adalah
esa, yakni Ahura Mazda. Dalam perang kosmos, Ahura Mazda ini selalu bertarung
dengan penguasa kegelapan, Ahriman yang belakangan diadopsi orang-orang Ibrani
sebagai Setan, Iblis, Azasil, atau Lucifer.
Zarathustra yang
dilahirkan di Kota Maydiyyah di Rayyi pada abad ke-6 SM telah membentuk akidah
Majusi yang terakhir. Beberapa sumber menyebutnya sebagai seorng nabi. Dia berasal
dari Azerbaijan. Dia telah menulis buku yang dia beri judul Az-Zindafasta. Di dalam
buku ini, Zoroaster akan meramal akan kedatangan Nabi Muhammad saw sebagaimana
disebutkan oleh Fideyarti dalam bukunya, Muhammad
Fi kutubi Al’Alam Al-Muqaddasah.
Nama Zarathustra
atau dieja sebagai Zarav-ustra dalam bahasa Avesta, kemungkinan besar merupakan
bahasa majemuk bahuvrihi dan terdiri dari kata zarata, “lemah, tua” dan ustra “unta”
jadi artinya, “Dia yang memiliki unta-unta tua.” Namun, kata pertama
kadang-kadang juga diartikan sebagai “kuning” atau “emas” (sesuai bahasa Persi
modern zaerd) sehingga artinya menjadi “Dia yang memiliki unta yang berwarna
keemasan”.
Pada awal
kemunculan islam, Majusi merupakan suatu ajaran yang tersebar di tengah-tengah
masyarakat Persia. Ajaran ini bahkan menjadi ajaran resmi negeri Sassanian
sejak pertengahan abad ke-3 SM. Inti ajaran agama ini adalah perseturuan antara
Ahura Mazda (Tuhan kebaikan atau cahaya), dan Ahriman (Tuhan kejahatan atau kegelapan).
Mereka menyucikan api dengan cara menyalakannya sebagai penghormatan bagi Ahura
Mazda. Bahkan, sampai sekarang rumah perapian itu masih ada, yang paling
terkenal dan utama adalah rumah yang terdapat di Baku, ibu kota Azerbaijan. Selain
itu, juga sesembahan api yang terdapat di puncak bukit di dekat Isfahan. Orang-orang
Persia meninggalkan tempat penyembahan api di Yaman yang bangunannya masih
tetap berada di sana. Beberapa ajarannya juga mengatakan diantaranya sebgai
berikut.
1 . Persamaan derajatnya dari laki-laki dan
perempuan yang disebutkan dalam sejarah kuno Iran. Ajaran ini diadopsi oleh PBB
pada akhir 1994 pada salah satu sidangnya yang berlangsung di Kairo. Pengadopsian
ini ditujukan sebagai solusi untuk mengendalikan angka kelahiran.
2 . Pemurnian air, tanah, udara, dan api. Pada bagian
pertama dari 138 bukunya. Herodotus telah menyebutkan tentang kebersihan air
kuno di Iran. Menurutnya, orang Persia zaman itu tidak diperkenankan buang air
kecil sembarangan, terutama di dalam air. Mereka juga pantang mandi dengan
menceburkan diri ke dalam air dan tidak pernah membiarkan orang lain melakukan
itu.
3 . Zarathustrian juga melarang perbudakan dan
hal-hal lain yang tidak berprikemanusiaan.
4 . Zarthustrian adalah ajaran perjuangan untuk maju
dan mengajarkan untuk menghindari kemalasan. Setiap orang seharusnya bergantung
pada dirinya sendiri dan bebas menuai apa yang telah dia sendiri lakukan. Zoroaster
masih memiliki beberapa peninggalan, di antaranya terdapat di Bombay (India),
Yazd, dan Karman di tengah-tengah Iran.
Dikutip dari Syaamil Al-Qur'an....
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Dikutip dari Syaamil Al-Qur'an....
Silahkan kunjungi website ini http://www.khodijahenterprise.com/
Post a Comment