Untuk
mengetahui apakah peserta didik berminat dalam belajar atau tidak dapat dilihat dari beberapa indicator. Peserta
didik yang memiliki minat belajar yang tinggi dapat dikenali melalui proses
pembelajaran yaitu :
1. rasa senang
2. perhatian dalam belajar
3. antusias melakukan kegiatan
dan mengerjakan tugas yang diberikan dengan rasa senang dan sungguh-sungguh.
Dalam
kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu. Menurut Slameto (2003:57), “minat adalah kecendrungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Hal yang sama
diungkapkan oleh Winkel (dalam Hidayat, 2006:2), “minat merupakan
kecenderungan yang agak menetap dalam diri subjek, sehingga ia merasa tertarik
pada suatu bidang atau hal-hal tertentu, dan merasa senang berkecimpung di
dalam bidang atau hal tersebut.”
Minat merupakan faktor yang sangat
menentukan dalam keberhasilan belajar seseorang (Shaffat, 2009: 47). Karena
begitu pentingnya peran minat dalam kehidupan seseorang, sehingga minat
nantinya akan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan prilaku seseorang.
Seseorang yang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu aktivitas atau
kegiatan tertentu baik itu yang berbentuk permainan ataupun pekerjaan maka ia
akan berusaha keras untuk belajar dan aktif dalam aktivitas tersebut
dibandingkan dengan orang yang mempunyai minat yang rendah terhadap aktivitas
atau kegiatan. Kemudian Hurlock (dalam Hidayat, 2006:2) menjelaskan juga bahwa
semua minat mempunyai dua aspek diantaranya adalah sebagai berikut:
1. aspek kognitif, yaitu aspek yang
dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Aspek ini
berkembang dari pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, di
sekolah, dan di masyarakat, serta dari berbagai jenis media massa.
2. aspek afektif, yaitu konsep yang
membangun aspek kognitif yang dinyatakan dalam sikap yang ditimbulkan minat
Minat
yang terdiri aspek kognitif dan aspek afektif dapat berkurang dan bertambah
sebagaimana yang diungkapkan oleh Crow bahwa seseorang itu hanya memiliki minat
sangat sedikit dari bawaannya. Pengalaman yang bermacam-macam sebagai hasil
pengamatan lingkungan dapat menyebabkan minat itu berkembang dan berkurang. Karena
minat merupakan salah satu faktor yang penting yang harus ada dalam diri
manusia, sehingga tanpa minat terhadap sesuatu, seseorang tidak akan merasakan
adanya kepuasan. Ini berarti minat merupakan daya dorong untuk pencapaian
sesuatu dan pada akhirnya akan membentuk pola hidup manusia. Bahkan dapat
dikatakan bahwa keberhasilan dan perkembangan hidup manusia itu sebagian besar
ditentukan oleh minatnya.
Cara
yang paling efektif untuk membangkitkan minat peserta didik pada suatu objek
atau pelajaran yang baru menurut slameto (2003:180), adalah dengan menggunakan
minat-minat peserta didik yang telah ada. Misalnya peserta didik menaruh minat
pada olahraga balap mobil. Sebelum mengajarkan gerak, guru dapat menarik
perhatian peserta didik dengan menceritakan sedikit balap mobil yang baru saja
berlangsung. Kemudian materi diarahkan sedikit demi sedikit ke pelajaran
sesungguhnya.
Menurut
Tanner (dalam Slameto, 2001:181), metode yang bisa dilakukan untuk
membangkitkan minat peserta didik adalah membentuk minat-minat baru dengan cara
memberikan informasi pada peserta didik mengenai manfaat materi pelajaran yang
akan diberikan. Sedangkan Rooijakkers (dalam Slameto, 2003:181) memberikan
alternatif lain, yaitu dengan cara menyampaikan suatu berita sensasional yang
sudah diketahui kebanyakan peserta didik. Misalnya dalam mempelajari tentang
fluida, maka dikaitkan dengan peristiwa akan dihukumnya Archimedes, jika tidak
dapat mengetahui keaslian bahan baku dari mahkota raja.
Pada
proses pembelajaran minat tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi banyak
faktor yang dapat mempengaruhinya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
minat belajar peserta didik, yaitu: (1) motivasi, (2) proses belajar, (3) bahan
pelajaran dan sikap guru, (4) keluarga, (5) teman pergaulan, (6) lingkungan,
dan (7) fasilitas.
Berdasarkan
beberapa uraian sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa minat belajar fisika
merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan melakukan kegiatan
dengan sungguh-sungguh yang disertai dengan rasa senang ditandai dengan
beberapa indikator.
1.
Ketertarikan yang ditandai dengan partisipasi dalam pembelajaran dan
kesegeraan dalam menyelesaikan dan mengumpulkan tugas/PR.
2.
Kesukaan/senang yang ditandai bergairah dengan metode mengajar yang
digunakan guru dan berinisiatif memahami materi pelajaran.
3.
Perhatian yang ditandai dengan konsentrasi pada saat pembelajaran
berlangsung dan ketelitian dalam mengerjakan tugas.
+ komentar + 1 komentar
referensinya koq tidak dicantumkan bu?
Post a Comment