Lingkungan adalah
segala sesuatu yang ada di luar diri individu. Adapun lingkungan pengajaran
merupakan segala apa yang bisa mendukung pengajaran itu sendiri yang
dapat digunakan sebagai “sumber pengajaran” atau “sumber belajar”. Bukan hanya
guru dan buku / bahan pelajaran yang menjadi sumber belajar.
Apa yang
dipelajari peserta didik tidak hanya terbatas pada apa yang disampaikan guru
dan apa yang ada dalam textbook. Banyak hal yang dipelajari dan
dijadikan sumber belajar peserta didik. Pengajaran yang tidak menghiraukan
prinsip lingkungan akan mengakibatkan peserta didik tidak mampu beradaptasi
dengan kehidupan tempat ia hidup. Pengetahuan yang mungkin ia kuasai belum
menjamin pada bagaimana ia menerapkan pengetahuannya itu bagi lingkungan yang
ia hadapi (Asia, 2007:15).
Ada dua macam cara
menggunakan lingkungan sebagai sumber pengajaran / belajar.
1. Membawa
peserta didik dalam lingkungan dan masyarakat untuk keperluan pelajaran
(karyawisata, service projects, school camping, interviu, survei)
2. Membawa
sumber-sumber dari masyarakat ke dalam kelas pengajaran untuk kepentingan
pelajaran (resource persons, benda-benda seperti pameran atau
koleksi)
Usaha – usaha lain
yang dapat dilakukan untuk melaksanakan prinsip lingkungan diantaranya sebagai berikut.
1. Memberi
pengetahuan tentang lingkungan peserta didik
2. Mengusahakan
agar alat yang digunakan berasal dari lingkungan yang dikumpulkan baik oleh
guru maupun peserta didik
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
melaksanakan penyelidikan sesuai dengan kemampuannya melalui bacaan-bacaan dan
observasi, kemudian mengekspresikan hasil penemuannya dalam bentuk percakapan,
karangan, gambar, pameran, perayaan, dan sebagainya.
Interaksi antara
sains, teknologi, dan lingkungan mengakibatkan berkembangnya pemikiran tentang
proses belajar baik menyangkut tujuan dan teknik mengajar. Melalui pendidikan
fisika , peserta didik harus dilatih menghadapi masalah yang menyangkut
kehidupan di masyarakat agar kemampuan intelektual dan keterampilannya dapat
berkembang.Pendidikan sains/fisika dalam era globalisasi ini mengemban dua
tujuan ialah mengembangkan intelektual dan meningkatkan kesiapan untuk
hidup bermasyarakat. Untuk maksud itu proses belajar mengajar fisika harus
dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, mensintesakan pengetahuan fisika
dengan isu di masayarakat dan mengambil keputusan yang ilmiah, logis dan dapat
diterima masyarakat umum. Pendekatan pendidikan fisika harus ditekankan pada
pembentukan keseimbangan antara:
1) fakta, prinsip dan
konsep fisika
2) penggunaan proses
intelektual dalam kegiatan pendidikan fisika
3) memanipulasi
keterampilan dalam kegiatan pendidikan fisika
4) interaksi antara
fisika, teknologi dan masyarakat
5) sistem nilai-nilai
yang terkandung dalam sains / fisika
6) minat dan sikap
individu terhadap masalah sains / teknologi
Holman mengajukan
suatu model pembelajaran fisika berwawasan lingkungan. Menurut model Holman
pembelajaran dimulai dari penjelasan keilmuwannya (sains) kemudian aplikasi dan
membahas peristiwa di alam sekitar. Menurut model tersebut terdapat 4 fase yang
harus dilalui dalam pembelajaran, yaitu sebagai
berikut.
Fase 1. Mengundang peserta didik untuk mempelajari suatu masalah sains dan
teknologi yang erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat. Masalah dapat
diajukan oleh peserta didik atau diberikan oleh guru atau hasil
diskusi bersama.
Fase 2. Peserta didik sudah siap dengan peralatan yang diperlukan,
mengumpulkan dan mengorganisasi data, melakukan percobaan. Melalui diskusi,
dicoba memperoleh jawaban. Kemudian dapat terus melakukan percobaan lagi untuk
mengukuhkan argumentasi atau melanjutkan penelaahan.
Fase 3. Peserta didik memberikan penjelasan dan solusi mengenai masalah yang
dihadapi sesuai dengan hasil observasi dan membentuk pandangan baru terhadap
konsep yang dipelajari.
Fase 4. Berupa kegiatan tindak lanjut untuk menerapkan hasil penemuan atau
pengembangan lebih lanjut.
Aplikasi sains/fisika dalam kehidupan
mengandung arti penerapan komponen teknologi. Berdasarkan pemikiran tersebut
berkembanglah upaya untuk mengintegrasikan pendidikan sains dengan pendidikan
teknologi. Pendidikan teknologi dapat mengandung arti pendidikan keterampilan
untuk mengoperasikan produk teknologi, membuat alat-alat teknologi dan cara
pemeliharaan peralatan teknik.
Dengan demikian, melalui pendidikan sains/fisika peserta didik
terlatih untuk menemukan dan memahami apa yang terjadi di alam sekitarnya,
yakni pendekatan mengajar yang disebut pendekatan lingkungan yang mengandalkan
sarana alam sekitarnya sebagai laboratorium. Salah satu tujuan mata
pelajaran fisika adalah meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan.
Secara formal , pelajaran Fisika khususnya konsep Lingkungan merupakan bagian
dari pendidikan lingkungan, karena memiliki nilai yang cukup strategis dalam
menanamkan sikap maupun aspek kognitif sains yang berkaitan dengan
masalah-masalah lingkungan. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah
rendahnya kepedulian manusia terhadap kelestarian lingkungan. Melihat adanya
kaitan erat antara mata pelajaran Fisika dengan sikap positif terhadap
lingkungan hidup, maka perlu penyempurnaan proses belajar mengajar terutama fisika,
agar berhasil dalam menanamkan sikap positif terhadap lingkungan.
Karakteristik pelajaran konsep
Lingkungan yang bersifat interdisipliner memungkinkan peserta didik berpikir
kritis dan komprehensif jika dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan inkuiri
berwawasan lingkungan. Melalui pendekatan ini peserta didik dididik untuk dapat
memecahkan masalah-masalah lingkungan dengan menerapkan konsep-konsep yang
sudah dimiliki dari berbagai disiplin ilmu terkait.
Karjawati (1995:16) menyatakan bahwa
metode pembelajaran di luar kelas adalah metode dimana guru mengajak peserta
didik belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan
tujuan untuk mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya. Pemilihan
lingkungan di luar sekolah sebagai sumber belajar hendaknya disesuaikan dengan
materi pelajarannya. Bentuk kegiatan yang diberikan disesuaikan dengan
kemampuan anak didik pada batas frekuensi yang tetap menggairahkan mereka
sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan kejenuhan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan
sumber belajar peserta didik yang tepat, dalam pelajaran konsep lingkungan
dimaksudkan agar peserta didik memperoleh kesempatan untuk meningkatkan
kepeduliannya terhadap permasalahan lingkungan yang dihadapi masyarakat serta
menumbuhkan sikap mencintai lingkungan.
Post a Comment