1. Hipotesis
Deskriptif
Hipotesis
yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variable lain atau hipotesis
yang dirumuskan untuk menggambarkan suatu fenomena, atau untuk menjawab
permasalahan taksiran.
Contoh.
a.
Disiplin kerja pegawai negeri sangat tinggi
b.
Motivasi belajar fisika peserta didik
mencapai 90% dari criteria rata-rata ideal.
2. Hipotesis
Komparatif
Hipotesis
yang dirumuskan untuk memeberikan jawaban pada permasalahn yang bersifat
membedakan atau membandingkan antara satu dengan data lainnya.
Contoh.
a.
Ada perbedaan kemampuan berbahasa asing
antara lulusan swasta dengan negeri
b.
Ada perbedaan gairah belajar peserta didik
yang orang tuanya pejabat dengan peserta didik yang orang tuanya petani
3. Hipotesis
Asosiatif
Hipotesis
yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat
hubungan / pengaruh. Sedangkan menurut sifat hubungannya hipotesis ini dibagi
tiga jenis yaitu.
a.
Hipotesis hubungan simetris
Hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat
kebersamaan antara dua variable atau lebih tetapi tidak menunjukkan sebab
akibat.
Contoh.
1.
Ada hubungan antara berpakaian mahal dengan
penampilan
2.
Terdapat hubungan yang positif antara
banyaknya peserta didik rajin belajar dengan tingkat intelegensi (IQ)
b.
Hipotesis hubungan sebab akibat (kausal)
Hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat
sebab akibat antara dua variable atau lebih
Contoh.
1.
Tingkat pengangguran berhubungan dengan
tingkat kriminalitas
2.
Tingkat keberhasilan peserta didik
bergantung pada cara belajar peserta didik itu sendiri
c.
Hipotesis hubungan interaktif
Hipotesis hubungan antara dua variable atau
lebih bersifat saling mempengaruhi.
Contoh.
1.
Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi
antara status peserta didik sebagai anak pejabat dengan cara belajar peserta
didik di sekolah.
2.
Terdapat pengaruh timbal balik antara
kreativitas peserta didik dengan hasil belajar
Post a Comment