Kaum Tubba’ disebutkan Al-Qur’an
sebanyak dua kali. Pertama pada surah Ad-Dukha, 44:37, kedua surah Qaf, 50:14.
Tubba’ adalah sebuah gelar bagi
raja-raja Himyariyah di Yaman, Himyar, pada asalnya adalah suku penting di
kerajaan Saba’ kuno, di barat laut Arabia. Kemudian, menjadi para penguasa yang
kuat dari Arabia Selatan sekitar 115 SM hingga 525 M. orang Himyar
terkonsentrasi di area yang dikenal sebagai Dzu Raidan (kemudian disebut
Qataban) di pesisir Yaman masa kini.
Mungkin mereka dibantu dalam penggulingan
raja-raja Saba’ yang di pedalamanan kehilangan kedudukannya yang penting
sebagai pusat perdagangan melalui jalan darat. Orang Himyar (yang dikenal dalam
dunia klasik sebagai orang Homerit) mewarisi bahasa dan kebudayaan Saba’,dan
dari ibu kotanya di zhafar kekuasaan mereka kadang-kadang sampai ke Teluk
Persia di Timur dan sampai ke gurun Arabia di utara. Pada awal abad keempat ibu
kota Himyar dipindahkan ke San’a di utaranya dan kemudian di abad itu juga
Kristen dan Yahudi beroleh pijakan kuat di sana. Kekacauan dalam negeri dan
perubahan rute perdagangan menyebabkan kerajaan itu merosot dan di tahun 525
setelah beberapa usaha yang gagal, para penyerbu Ethiopia menumpas Himyar. Seorang
Himyar lari memohon bantuan ke Persia yang menyebabkan Persia menguasai wilayah
itu di tahun 575. (New Encyclopedia Britannica (Micropedia), edisi 1973, jilid
V.h. 49).
Oleh karena itu, rakyatnya disebut
sebagai bangsa Tababi’ah. Rajanya yang paling agung adalah Hassan bin As’ad bin
Abi Karab. Raja inilah yang sukses melakukan ekspansi kerajaannya ke arah utara
hingga mencapai Syam dan ke arah timur hingga mencapai negeri Turkistan dan
memasuki Samarkand.
"Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik ataukah kaum Tubba’ dan orang-orang
yang sebelum mereka karena sesungguhnya mereka adalah orang- orang yang
berdosa. “(Q.S Ad-Dukhan, 44:37).
"Dan penduduk Aikah serta kaum Tubba’semuanya
telah mendustakan rasul-rasul, maka sudah semestinya mereka mendapat hukuman
yang sudah diancamkan.”(Q.S.Qaf, 50:14).
Kerajaan Tubba’ menjadikan dua kota
utama, yaitu Ma’arib (tempat bendungan yang tersohor) dan Dzhafar sebagai ibu
kotanya. Raja Tubba’ inipun dikenal sebagai orang yang pertama kali mengkhias
Ka’bah.
Sumber: Syaamil-Qur'an. The Miracle
Sumber: Syaamil-Qur'an. The Miracle
+ komentar + 2 komentar
Kaum tuba kok ngga ada hadist cuman katanya
Nma nma tmpat nya bnyk yg mirip dg yg di nusantara. Misal mesir mirip Samosir, madyan mirip medan, tubba mirip toba, aikhah mirip aceh, kanaan mirip way kanan, samaria mirip samarinda, kadesh barnea mirip pulau borneo.
Post a Comment